Bagian 12

70 9 4
                                    

he denies it.
but truth is, he's falling in love with her

(y/n) kini menatap Osamu yang tengah menoleh ke luar jendela dengan seksama, garis rahang yang tegas, hidung yang mancung, serta sorot mata dingin tanpa ekspresi itu belakangan ini menjadi candunya.

"Apa yang kau lihat?" Ucapnya tanpa menoleh sedikitpun.

"H-hn? N-nani? Memangnya aku melihat apa?" (y/n) gelagapan begitu Osamu menegurnya.

"Michiko-chan Osamu-kun maaf aku terlambat." Sensei tiba-tiba saja masuk menginterupsi keduanya.

"Maaf aku menahan kalian seperti ini, tapi laporan penelitian kalian adalah yang paling bagus di antara murid-murid di kelas lain." Puji sensei sembari tersenyum hangat ke arah keduanya.

"Maka dari itu, aku ingin kalian bekerja sama sekali lagi sebagai contoh bagi kouhai kalian."

(y/n) mengernyit bingung, ia tak mengerti maksud senseinya itu.

"Begini, kouhai kalian pun aku tugaskan untuk membuat laporan penelitian mengenai perkembangbiakan bakteri, nah aku ingin kalian menjadi model dari percobaan itu untuk mencontohkannya pada kouhai kalian, juga bagaimana cara kalian menyusun laporan praktikum itu karena aku mulai lelah membaca laporan mereka yang acak-acakan ini." Sensei menghela nafas panjang di akhir kalimatnya.

"Aku begitu sibuk akhir-akhir ini dengan administrasi sekolah, jadi aku mohon pada kalian untuk membantuku di satu kelas saja."

Osamu terdiam, dipikirannya ia ikut atau tidak, ada di tangan (y/n) karena ia hanya mengerjakan bagian kesimpulannya saja kemarin meski pada akhirnya ia juga membaca keseluruhan laporan.

"Dou? Aku benar-benar membutuhkan bantuan kalian."

"Mou sensei, jangan memohon seperti itu. Sudah sewajarnya kami sebagai murid membantu sensei." (y/n) tersenyum manis membuat sensei yang sejak tadi menegang akhirnya menghela nafas lega begitu mendengar kalimat siswinya.

"Osamu-kun bagaimana?"

"Aku bebas saja."

"Haa yokatta nee, arigatou na Michiko-chan, Osamu-kun."

Sensei lantas berlalu membawa tumpukan kertas ke arah keduanya, "Ini laporan mereka, kalian bisa mulai memeriksanya dan cari yang paling mendekati kriteria kalian untuk dijadikan sebagai contoh terdekat. Oh dan jika kalian lupa praktikumnya seperti apa aku akan mengirim videonya kepada kalian." Setelahnya sensei benar-benar pergi meninggalkan mereka berdua di kelas.

Begitu pintu tertutup, di saat yang bersamaan pula (y/n) menghela nafas lelah. Penderitaannya hari ini masih berlanjut dan semakin menyiksanya saja.

"Kalau kau lelah kenapa menyetujuinya?" Ucap Osamu memecah keheningan.

(y/n) menoleh ke arah pria itu lalu tersenyum dengan sisa tenaganya, "Sensei jauh lebih lelah daripada aku, lagipula tidak ada salahnya membantu, mungkin saja catatan akademik kita juga jadi bagus bukan?"

"Punyamu mau sebagus apalagi?"

Gadis ini lantas terkekeh geli, Osamu mengatakan kalimatnya dengan wajah datar khas dirinya itu.

"Ma lebih baik kita kerjakan saja." (y/n) lantas memberikan separuh bagian dari kertas itu untuk diperiksa Osamu.

(y/n) kemudian kembali menuju bangkunya, ia mulai memeriksa lembaran kertas itu satu demi satu, ia juga memisahkan beberapa laporan yang menurutnya sudah cukup layak mendekati kata sempurna.

"Sial, sensei rupanya benar. Mereka menulis laporan dengan asal-asalan sampai-sampai aku tidak mengerti apa yang sebenarnya mereka praktikkan ini." Sembari memijat keningnya (y/n) nampak begitu frustasi melihat laporan praktikum para kouhainya itu.

a f f a i r  ||  (Miya Twins x Reader)Where stories live. Discover now