Bagian 2

161 13 7
                                    

'help, i'm so in love with you-

(y/n) meringis sesekali saat Atsumu tak sengaja menekan luka memarnya itu. Kemudian, Atsumu pun akhirnya selesai mengobati kebodohan gadis ini dan ia kembali merapihkannya seperti sedia kala.

"Sankyu na tsumu, padahal kau tidak perlu sampai segitunya."

"Aku tidak mau dimarahi otousanmu." Ucapnya sembari bergidik ngeri.

(y/n) terkekeh geli, dalam bayangan kembar Miya, otousan (y/n) adalah sosok pria galak yang over protektif terhadap putri semata wayangnya itu. Pernah saat mereka duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, (y/n) pulang ke rumah ditemani kembar miya dengan keadaan menangis karena diganggu temannya di sekolah, tetapi saat itu otousan (y/n) salah paham dan berakhir memarahi kembar Miya dengan mengerikan. Sejak saat itu Atsumu ketakutan jika berhadapan dengan otousan (y/n).

Atsumu tersenyum menatap (y/n) yang terkekeh di sebelahnya, "Kau cantik (y/n)-chan."

(y/n) seketika terdiam, ia terkejut dengan pujian Atsumu yang tiba-tiba itu.

"Kenapa kau menyukaiku? Bahkan sejak lama katamu." Atsumu menopang dagu sembari menatap (y/n) yang justru diam seribu bahasa.

"W-wakaranai."

Pria ini lantas tersenyum kemudian ia bergerak menangkup pipi (y/n) dengan sebelah tangannya, "Katakan saja, aku ingin tahu. Bagaimana bisa teman semasa kecilku mempunyai perasaan lain bahkan sejak lama padaku."

"U-uhm." Debaran jantung yang mulai tak beraturan, suhu tubuh yang tiba-tiba saja meningkat drastis kini (y/n) rasakan dan membuat dirinya tak nyaman.

"(y/n)-chan."

"M-mou tsumu, a-aku sendiri tidak tahu jawabannya." Ucapnya sembari membuang muka dan dihadiahi tertawaan Atsumu.

"Kau mau mendengar jawabanku tidak?" Tanyanya menggoda (y/n).

"T-tidak, sudahlah lebih baik kau pulang." (y/n) kemudian mendorong tubuh pria ini menjauh darinya.

"He? Serius kau tidak mau mendengarnya? Lalu kenapa kau menyatakan perasaanmu padaku?" Dengan raut wajah yang dibuat seolah-olah sedih, Atsumu menatap (y/n).

"Y-ya aku tidak mau mendengarnya." Ujarnya sembari bersedekap dada dan menoleh ke arah lain.

Gemas dengan tingkah (y/n), Atsumu pun bergerak mendekati gadis ini dan mencoba meraih tangan milik (y/n).

"(y/n)-chan." Sembari menggenggam kedua tangan (y/n), Atsumu menatap dalam gadis ini.

"Aku juga menyukaimu."

Mata (y/n) seketika membulat begitu mendengar pernyataan Atsumu, ia tak menyangka kisah cintanya akan berjalan semulus ini. Kisah cinta yang ia tanam sejak mereka masih kecil berbuah manis seperti sekarang.

"O-oi tsumu j-jangan bergurau, i-ini tidak lucu." Ucap (y/n) tergagap.

Atsumu kemudian tersenyum, ia lalu mendekat ke arah (y/n). Semakin dekat hingga deru nafas masing-masing menerpa wajah mereka, saat itu Atsumu pun memiringkan kepalanya dan menyatukan bibir miliknya dengan bibir ranum (y/n).

Atsumu mencium gadis ini dengan tenang, sementara itu (y/n) kini tengah membelalak dengan degupan jantung yang semakin cepat saja. Pria surai kuning ini lantas membuka matanya dan menatap gadis dalam ciumannya yang juga tengah menatapnya.

Lama mereka berciuman hingga akhirnya Atsumu mulai melepaskannya dan memberi jarak bagi mereka untuk menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

"Apa itu tadi? T-tsumu benar-benar menciumku? Kami benar-benar berciuman?! C-ciuman pertamaku.."

a f f a i r  ||  (Miya Twins x Reader)Kde žijí příběhy. Začni objevovat