Bagian 5

93 10 2
                                    

- i was prepared, but it still hurt.

Waktu menunjukkan pukul setengah enam sore, sudah 30 menit sejak dua manusia kembar ini pulang dari latihan sore itu. Osamu sendiri tengah duduk di ruang tamu menikmati siaran televisi sembari memakan keripik kentang di pangkuannya saat Atsumu tiba-tiba saja keluar dari kamar dengan keadaan siap pergi keluar.

"Samu." Panggilnya.

"Hn?"

"Okaasan dan otousan tidak akan pulang kan?" Tanyanya sembari membetulkan jam.

"Iie."

"Aku makan malam di luar, kau urus dirimu sendiri."

"Tidak kau bilang pun aku sudah tahu." Gumamnya.

Kemudian setelah memakai sepatunya Atsumu keluar dari rumah meninggalkan Osamu yang mengernyit kebingungan.

"Bukannya dia bilang pukul tujuh? Ini masih terlalu cepat satu jam penuh dan dia bukan tipe orang yang seperti itu." Ucap Osamu berpikir.

"Ma kenapa juga aku harus memikirkan mereka? Si kuning tahi itu kan akan selalu mencintai dia." Osamu sedikit kesal.

Kemudian saat pukul delapan tepat Osamu tiba-tiba saja mendapat notifikasi pesan dari kembarannya itu.

Nomor tidak dikenal
Samu cepat pergi ke bioskop sekarang, aku akan jelaskan saat di rumah nanti dan jangan bilang apapun.

Mendapat pesan seperti itu, Osamu seketika mengernyit dan bergegas bersiap mengganti pakaiannya dengan pakaian hangat karena kebetulan malam itu lebih dingin dari biasanya.

"Kuso, si kuning itu apa dia tidak menemuinya?" Geramnya sembari berjalan cepat menuju halte bus dengan rute ke arah bioskop.

Waktu 15 menit yang ditempuh Osamu menghantarkannya tiba di halte bus yang tak jauh dari bioskop, begitu turun dari bus ia segera berlari mencari keberadaan (y/n) di sekitar sana.

"Dia..." Ucap Osamu tertahankan begitu mendapati (y/n) yang masih berdiri tegap di depan bioskop walau angin kencang sedari tadi menerpanya.

"Gadis bodoh, kenapa dia keluar dengan pakaian seperti itu?"

Osamu berjalan menghampiri (y/n) yang menunduk menatap ujung sepatunya sejak tadi.

"Tsumu!" Sapa (y/n) dengan semangat kemudian seketika sirna ketika yang didapatinya adalah kembaran kekasihnya.

"O-oh ah samu ka? Kau sedang apa di sini? Mau menonton film juga?" Menyembunyikan perasaannya, (y/n) berusaha terlihat baik-baik saja dengan tersenyum di hadapan Osamu.

Osamu tak menjawab sapaan itu, ia lantas membuka baju hangatnya dan menyampirkannya di bahu (y/n) yang sejak tadi nampak bergetar.

"Tidak usah, aku baik-baik saja samu. Kau saja yang pakai." Tolaknya yang seketika dihentikan dengan tatapan Osamu.

"Ayo pulang." Ajak Osamu.

"Iie, aku akan menonton film dengan tsumu."

"Lalu dimana dia?"

"Dia sedang dalam perjalanan, aku hanya perlu menunggunya sebentar lagi." Ucapnya sembari tersenyum.

Pria surai abu ini menghela nafas, kemudian ia memilih untuk diam dan ikut menunggu di sana bersama (y/n) walau ia tahu kembarannya itu tidak akan datang.

Kembali ke beberapa saat yang lalu saat Osamu masih dalam perjalanan dalam bus menuju ke tempat (y/n), pria ini menelfon kembarannya itu dan memakinya.

"Apa maksudmu? Kau dimana?" Ucap Osamu kesal setengah mati.

a f f a i r  ||  (Miya Twins x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang