Bagian 16

72 10 4
                                    

she knew exactly how the story was going to end, but still, she gave it a try.

Belum selesai keterkejutannya sampai di situ, sebelum Atsumu menanggapi runtutan berita yang kembarannya itu sampaikan tiba-tiba saja sosok Akira sudah berada di sana dan menyapa Atsumu dengan riang.

"Tsumu-kun!" Sapanya sembari memeluk lengan pria itu.

"A-akira-chan? Kenapa kau ada di sini? Bukankah aku sudah melarangmu datang?"

"Mana mungkin aku tidak datang? Kekasihku sedang bertanding dan aku melewatkannya, begitu?"

Tepat saat Akira menyebut dirinya kekasih Atsumu, saat itu juga Suna tengah membuka pintu dan mendengar perkataan gadis itu.

"Ah sepertinya aku terjerumus dalam masalah tanpa disengaja." Gumam pria itu yang kini dihujani tatapan mata oleh ketiga orang di depannya.

"Doushite?" Tanya Osamu.

"Kita-san menyuruh kalian masuk." Ucapnya lantas kembali masuk ke dalam ruang tunggu itu.

"Kau uruslah urusanmu yang tak ada ujungnya ini, aku sudah muak." Lanjut Osamu kemudian masuk mengikuti Suna.

"Akira-chan kita kan sudah membuat kesepakatan tadi malam, kenapa kau melanggarnya?" Tanya pria ini lembut.

"Kau tidak senang aku datang?" Ucapnya dengan raut muka sedih dan seketika membuat surai kuning panik.

"Iie iie, bukan seperti itu Akira-chan."

"Jadi apa?"

"Sial, kenapa masalah ini tidak habis-habis? Hah sudahlah toh (y/n)-chan pun tak akan kemari."

"Y-ya sekarang tonton saja pertandingannya dengan tenang."

"Sankyu na tsumu-kun!" Gadis itu lantas memeluk Atsumu dan berlalu pergi dari sana.

Surai kuning lantas kembali bergabung ke ruang tunggu bersama rekan timnya yang lain, didapatinya lah Suna yang kini memandang ke arahnya.

"Apa?" Tanyanya jutek.

"Tidak, hanya sedang mengingat seorang pria yang begitu membanggakan kekasihnya, tetapi rupanya sama saja pada akhirnya." Suna lantas terkekeh.

"Diam kau, aku tidak butuh ocehan tak bergunamu itu." Kesalnya lalu duduk di sebelah Osamu.

"(y/n)-chan benar-benar tak akan kemari kan?" Tanyanya pada Osamu.

"Mana kutahu, dia ada di mana pun aku tak tahu."

"Astaga kenapa ini jadi semakin rumit." Keluhnya lantas dihadiahi tatapan Osamu.

"Dasar bodoh, kau sendiri yang memperumitnya."

Perdebatan mereka terhenti begitu Kita datang ke ruangan itu dan meminta mereka untuk bersiap memasuki lapangan tanding hari itu.

Hari ini lawan tanding mereka berasal dari sekolah yang terbilang cukup kuat, bukan tanpa alasan mereka tiba-tiba saja ditandingkan dengan sekolah itu, pasalnya lawan mereka yang sebelumnya dinyatakan gugur setelah terbukti menyabotase pertandingan sebelumnya.

Pertandingan itu berlangsung sangat sengit, tak terkecuali bagi dua manusia kembar ini. Meski sesaat Atsumu kehilangan fokus karena masalah yang tengah di hadapinya itu, tetapi surai abu dengan cepat kembali menyadarkannya dan membuat kemenangan berhasil di raih oleh mereka.

"Kerja bagus." Ucap Kita pada rekan satu timnya saat mereka selesai bertanding.

"Hua tadi itu nyaris saja." Ucap Atsumu sembari menenggak botol minumnya.

a f f a i r  ||  (Miya Twins x Reader)Where stories live. Discover now