Bagian 19

54 10 0
                                    

i don't care how complicated this gets, i still want u.

"Hari ini tidak ada masalah kan?"

"Iie, semua berjalan baik-baik saja. Aku juga sudah minta maaf pada Rin-kun." Jawabnya masih fokus ke layar ponselnya.

"Apa tsumu bertanya tentangku?"

"Tentu saja, ia juga tahu kau berada di sini. Tadinya ia akan datang kemari tapi dia cukup tahu diri kau tidak mau menemuinya."

Osamu sesaat menghela nafas, ia benci situasi seperti ini tapi ia juga tak bisa berbuat sesuatu untuk mengubahnya.

"Lukamu sudah baikan?"

"Menurutmu?"

"Mana kutahu kenapa bertanya balik padaku." Kesal (y/n) sembari mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Kenapa kau tak lihat saja sendiri." Osamu berucap sembari mengambil ponsel (y/n) dari genggamannya, ia bahkan mendekatkan wajahnya ke gadis itu agar (y/n) dapat melihatnya dengan jelas.

"S-situasi apa ini?! Kenapa samu tiba-tiba saja seperti ini?!"

(y/n) terkejut begitu wajah Osamu persis berada di hadapannya, ia sejenak mematung menatap wajah pria itu dan segera memundurkan wajahnya dari sana.

"Kau gila? Apa yang kau lakukan samu?"

"Kau kan menanyakan keadaanku, kenapa juga kau tak langsung melihatnya dan malah sibuk memainkan ponselmu?"

Gadis ini merengut kesal menatap Osamu, "Kau menyebalkan."

"Apa otousanmu belum kembali juga?"

(y/n) mengernyit, "Tiba-tiba saja bertanya seperti itu, kenapa memangnya?"

"Tidak, hanya saja bukankah ini sudah terlalu lama?"

"Kau berbeda sekali dengan tsumu ya? Dia begitu takut dengan otousanku, tapi kau jelas-jelas menanyakannya." Kekehnya di akhir kalimat.

"Hn."

"Ah jika kuingat-ingat kembali, otousan kan begitu menyayangimu, pantas saja kau bertanya tentangnya."

"Mana ada yang seperti itu." Sanggah Osamu membuat (y/n) terkekeh.

"Itu benar samu, otousan lebih menyukaimu daripada tsumu. Bahkan terkadang aku cemburu ketika melihat keakraban kalian berdua, belum lagi aku selalu kesal karena otousan terus memarahi tsumu dan memihakmu."

Osamu menarik kedua sudut bibirnya sekilas, kenangan masa kecil mereka terasa begitu segar di ingatannya apalagi di beberapa bagian yang menurutnya begitu menyenangkan.

"Kau kan begitu menyukainya, pantas saja kau marah." Ucapnya santai sembari memakan sisa pudingnya itu.

(y/n) terdiam sesaat, ia lantas menatap pria itu dengan serius.

"Na samu."

"Hn?"

"Aku sudah menanyakan pertanyaan itu pada diriku sendiri dan sepertinya aku tahu jawabannya." (y/n) tak mengalihkan pandangannya dari surai abu.

Atmosfer di antara mereka tiba-tiba saja berubah membuat Osamu merasa tak nyaman dengan apa yang dirasakannya saat ini, sementara itu (y/n) tampak sedang mengontrol dirinya untuk mengungkapkan apa isi hatinya itu.

"S-sepertinya aku..."

"Tidak, kau tidak boleh mengatakannya."

"Aku me..."

"Kau akan masak apa untuk makan malam?" Potong pria itu cepat membuat (y/n) menatapnya kaget.

"Y-ya?" Kaget (y/n) karena pria itu memotong ucapannya dengan pertanyaan tidak penting seperti ini.

a f f a i r  ||  (Miya Twins x Reader)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz