Bagian 13

74 8 2
                                    

There was something about him that made me go absolutely crazy.

Seorang gadis cilik kini tengah bermain bersama dua sosok anak laki-laki kembar yang sejak tadi terus saja bertengkar karena memperebutkan sebuah mainan robot-robotan yang sama sekali tak menarik di matanya.

"Kenapa kalian terus saja memperebutkan mainan itu? Lihat di sana masih banyak mainan lain." Ucap gadis manis berusia lima tahun itu.

"Aku mau mainan ini dan aku yang melihatnya duluan, jadi ini punyaku!" Salah satu dari mereka menjawab dengan tatapan tajamnya itu.

"Kau hanya melihatnya, sementara aku sudah mengambilnya duluan, jadi ini punyaku." Jawab seorang yang lain dengan tatapan dinginnya itu.

(y/n), sosok gadis manis ini kembali menghela nafasnya jengah. Menurutnya kedua manusia kembar itu terlalu kenanak-kanakan dan berisik, sungguh jika bukan karena okaasannya yang meminta dirinya untuk bermain dan hidup rukun dengan mereka ia tidak akan sudi bahkan sekadar berada di dekat kedua orang ini dan yang lebih parahnya lagi mereka tinggal bertetangga.

"Sudahlah, tentukan saja dengan bermain janken dan yang kalah harus menemaniku bermain teka-teki silang ini."

"Tidak mau!" Keduanya serempak berteriak menolak ajakan (y/n).

"Nande? Ini menyenangkan dan mengasah otak."

"Gadis gila." Batin kedua manusia kembar tersebut.

Akhirnya mau tak mau Atsumu dan Osamu mengikuti saran gadis manis itu, mereka memutuskan janken dengan tiga ronde pertandingan hingga akhirnya keluarlah Atsumu sebagai pemenang, tentu saja ia kegirangan dan terus meledek Osamu karena kini pria itu harus menemani (y/n) mengasah otak dengan bermain teka-teki silang.

"Rasakan itu! Semoga kepalamu tidak mengeluarkan asap karena bermain dengannya." Atsumu lantas tertawa mengejek meninggalkan Osamu yang kini berjalan malas menuju gadis itu.

"Oh? Jadi kau kalah ya?"

"Tidak usah bertanya jika tahu jawabannya."

(y/n) lantas terkekeh geli, "Ma daijoubu da samu, sekarang lebih baik kau bermain teka-teki silang denganku."

"Tidak mau, menyulitkan."

"Are? Okaasan bilang ini bagus untuk anak seusia kita, bisa saja kita jadi lebih pintar dibanding teman-teman yang lain kan?"

"Kau terlalu banyak bicara, kerjakan saja sendiri."

"Huh dasar menyebalkan."

(y/n) kemudian melanjutkan isian teka-teki silangnya itu, ia beberapa kali tampak berpikir keras untuk mengisinya dan tanpa sadar membuat Osamu mulai tertarik untuk melihatnya. Tentu saja karena ia hanya penasaran, soalan apa yang sampai membuat gadis jenius yang dikenalnya itu mengerutkan keningnya sejak tadi.

"Apa pertanyaannya?"

"Apa akhirnya kau tertarik?"

"Jangan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan yang lain."

(y/n) menatapnya kesal, "Huh aku yakin kau pasti tidak tahu juga jawabannya."

"Sudah cepat katakan!"

"Hewan reptil yang ganas, jawabannya lima huruf."

Osamu sesaat tampak berpikir keras, ia mengingat beberapa hewan di benaknya tetapi tidak ada yang terdiri dari lima huruf.

"Dou? Kau pun sama saja tidak bisa."

"Tidak, aku bisa!"

"Jadi apa jawabannya, kau terus merenung sejak tadi."

a f f a i r  ||  (Miya Twins x Reader)Where stories live. Discover now