Bagian 17

56 7 4
                                    

and just like that, i lost u.

"Kalian memenangkan pertandingannya, tapi kenapa tsumu bersikap begitu?"

"Tidak tahu."

"Bagaimana bisa kau tidak tahu? Kau kembarannya samu, kenapa kau membiarkan ini semua bisa terjadi?"

"Astaga, yang benar saja?"

"Aku benar-benar tidak tahu, bisa saja ia tengah ada masalah bukan?"

Okaasannya menatap dengan serius, "Kau selalu seperti ini ya? Egois, kau hanya peduli pada dirimu sendiri dan mengabaikan semuanya meski itu kembaranmu."

"Iya, anggap saja begitu. Terserah okaasan mau berpikir bagaimana tentangku, anggap saja semua itu benar."

"Samu, bicaralah dengan jujur apa terjadi sesuatu di antara kalian?" Kali ini otousannya yang berbicara, Osamu hanya menanggapinya dengan sorot mata dinginnya itu.

"Hah jika mereka tahu yang sebenarnya, sepertinya aku akan segera diusir dari sini."

Atsumu keluar dari kamarnya di saat yang tepat, "Daijoubu da okaasan otousan, aku hanya sedikit kelelahan." Ucapnya yang seketika membuat okaasannya menghampirinya.

"Hontou ka tsumu? Sebaiknya kau makan malam dulu, ayo." Okaasan dan otousannya lantas membawa pria surai kuning itu berlalu ke meja makan dan seperti biasanya kehangatan hadir menyelimuti ketiganya membuat Osamu lagi-lagi memilih pergi dan masuk ke kamarnya.

Pria ini lantas membersihkan dirinya dan membaringkan tubuhnya yang seharian ini kelelahan di atas kasur empuknya itu, ia memandang langit-langit kamarnya sembari menghela nafas lelah.

"Aku ingin segera keluar dari rumah ini." Gumamnya lalu menatap ke arah jendela kamar.

"Samu." Panggil surai kuning yang saat ini sudah masuk ke kamar surai abu tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

"Kau lupa caranya mengetuk? Kenapa juga kau menghampiriku? Aku tidak mau okaasan dan otousan kembali mengomel karena ini."

Atsumu menatap kembarannya itu dengan serius, "Gomen, mereka sudah kembali ke kamarnya."

Surai abu lantas terdiam, ia kini menunggu Atsumu berbicara maksud dan tujuannya kemari meski sebenarnya pria ini tahu betul apa yang akan ia bicarakan.

"Kau benar-benar menjalin hubungan dengan (y/n)-chan?" Tanya pria ini setelah menguatkan hatinya sejak pulang tadi.

Osamu sesaat sempat terdiam, "Hn." Gumamnya membuat Atsumu tampak lesu.

"Jangan terlalu menyalahkannya, aku juga bersalah karena mengikuti kemauannya itu."

Atsumu tampak memijat keningnya sesaat, "Nande?"

"Kalau kau lihat sorot matanya malam itu dan bagaimana usaha dia yang terus menggodaku, kau akan mengerti."

Surai kuning menoleh, ia tak mengerti maksud ucapan Osamu.

"Setelah kematian okaasannya, aku belum pernah lagi melihat sorot matanya yang seperti itu."

"Aku sudah sering mengingatkannya untuk berhenti, tapi dia keras kepala dan anggap saja aku pelariannya saat itu."

Osamu bangkit dari posisi berbaringnya.

"Kita semua berakhir saling melukai dan kau tahu itu."

"Ah biar kuperjelas, hubungan kami hanya sebatas fwb dan tak lebih dari itu."

Atsumu terbelalak kaget begitu mendengar fakta baru yang dikatakan kembarannya itu.

"Apa?!!" Ucapnya setengah teriak.

a f f a i r  ||  (Miya Twins x Reader)Where stories live. Discover now