Bagian 9

82 11 3
                                    

you're my favourite secret.

Sejak hari dimana festival olahraga itu selesai, di mata Osamu (y/n) perlahan mulai berubah. Gadis ini akan lebih senang saat bermain dengan kembarannya, perhatian yang biasanya ia dapatkan dari (y/n) perlahan mulai tercurahkan semuanya pada Atsumu.

Tatapan mata gadis itu pun perlahan mulai berubah, ia hanya akan berbinar dan menghangat begitu dekat dengan mataharinya, Atsumu. Sementara itu, Osamu sang rembulan hanya mendapatkan kesedihan atas segala yang gadis itu alami.

Ia senang sekaligus merasa tidak adil, Atsumu hanya tahu sisi ceria (y/n), sementara Osamu seringkali mendapati sisi rapuh dari gadis ini yang bahkan ia sendiri tak menginginkannya sama sekali.

"(y/n)-chan kau mau roti?" Tawar Osamu kecil, saat ini mereka berdua tengah bermain di taman yang tak jauh dari apartemen.

"Apa tsumu sudah kau tawari juga?"

Osamu terdiam, lagi-lagi gadis ini hanya memperdulikan kembarannya itu.

"Sini, biar aku menawarinya." (y/n) tersenyum lantas mengambil roti itu dan berlari ke arah Atsumu yang masih bermain dengan yang lain.

Osamu menatap pemandangan itu untuk kesekian kalinya, ia tahu gadis ini memiliki perasaan lebih dari sekadar teman dengan kembarannya itu. Osamu benci, ia benci karena ia menjadi orang pertama yang tahu dan menyadari itu semua.

Demi (y/n), Osamu perlahan-lahan mulai berubah. Tak ada lagi panggilan '(y/n)-chan' dari mulut pria ini, tak ada lagi perlakuan manis dari pria ini, sifatnya pun semakin berubah. Dipikirannya mungkin dengan cara seperti ini mereka akan semakin dekat dengan sendirinya tanpa harus memedulikan dirinya.

Ia terus melangkah maju meninggalkan dua manusia itu di belakangnya hingga tanpa sadar ia mulai menutup diri dari orang-orang sekitar, sifatnya yang sejak awal dingin terhadap orang-orang pun semakin menjadi.

(y/n) dan Atsumu bukan tidak menyadari, mereka menyadarinya bahkan semenjak Osamu mulai sering menolak ajakan mereka bermain dan memilih berdiam diri di rumah sendiri atau pergi ke tanah lapang dan bermain bola voli seorang diri.

Mereka pun merasa semakin janggal tatkala Osamu mulai berhenti memanggil (y/n) dengan namanya, sekali duakali (y/n) belum menyadarinya, tetapi akhirnya ia mulai menyadari ada sesuatu yang aneh saat hubungan ketiganya mulai canggung tanpa disadari.

"Samu apa terjadi sesuatu padamu? Belakangan ini kau tampak berbeda." Tanya Atsumu saat mereka berdua tengah menunggui (y/n) untuk berangkat bersama ke sekolah.

"Perasaanmu saja." Jawabnya dingin.

"Aku tahu kau tidak banyak bicara, tapi belakangan ini rasanya semakin parah. Apa kau perlu aku untuk bicara pada okaasan?"

"Lupakan, urusi saja urusanmu."

"Demo ..."

"Ohayou tsumu!!" Teriak (y/n) dengan semangat begitu mendapati dua manusia kembar itu di sana.

"Ohayou (y/n)-chan!" Balas Atsumu tak kalah ceria.

"Ohayou samu." Sapa (y/n) kembali begitu menyadari sosok Osamu.

Tak menjawab sapaan (y/n), Osamu lebih memilih segera berjalan duluan meninggalkan dua manusia itu.

"Nee tsumu." Bisik (y/n) saat Osamu mulai sedikit lebih jauh dari mereka.

"Hn?"

"Kau sudah bicara dengannya? Apa dia akhirnya mengatakan sesuatu padamu?"

"Iie, sia-sia saja (y/n)-chan." Helaan nafas terdengar dari pria surai kuning ini.

a f f a i r  ||  (Miya Twins x Reader)Where stories live. Discover now