Bagian 11

77 10 4
                                    

flirtationship ;
more than a friendship less than a relationship.

(y/n) berjalan menuju ruang tamu dengan alat tulis di tangannya, ia lantas menyimpannya di atas meja dan melangkah menuju tanaman kacang panjang yang tampak mulai tumbuh sejak hari itu. Sesaat gadis ini tersenyum tatkala mengingat hari di mana tanaman kacang panjang itu di tanam.

"Sial, kenapa lagi-lagi aku membayangkannya." Ia lantas menggeleng sekuat tenaga dan kembali ke fokus utamanya untuk membuat laporan.

Gadis itu terus mengerjakan laporannya tanpa istirahat hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul sepuluh tepat dan ia belum makan malam sama sekali.

"Sebaiknya aku hubungi Osamu terlebih dahulu sebelum membuat makan malam."

Ia lantas meraih benda pipih itu dan mengambil gambar tugas laporan mereka yang sudah (y/n) kerjakan.

me
image sent.
konbanwa samu!
kau sudah tidur?
aku baru saja selesai mengerjakan tugas laporan kita untuk besok, jadi kau jangan khawatir. Besok kau tinggal membuat simpulan dari laporannya.
oyasuminasai! (>_<)

Begitu selesai mengirimkan pesan itu, (y/n) lantas melempar ponselnya ke sembarang arah dan segera menuju dapur untuk membuat makan malamnya. Ia tahu sendiri bahwa mengirimkan Osamu pesan di jam seperti ini hanya buang-buang waktu dan tenaga, pasalnya pria ini pasti sudah tidur.

(y/n) memilih membuat mie instan karena memang itu yang tercepat saat ini, ia sibuk memasak sembari bersenandung dengan riangnya hingga tak sadar tiba-tiba saja ada sosok jangkung yang berdiri di belakangnya dan tak sengaja ia tabrak saat hendak berbalik mengambil mangkuk.

"Huaa astaga!" Kagetnya begitu mendapati sosok pria bersurai abu tengah menatapnya memasak mie instan.

"Kau tak mengunci pintu."

Osamu dengan muka datarnya berucap demikian, sementara (y/n) ia masih mengelus dada karena Osamu membuatnya kaget setengah mati.

"Tak bisakah kau mengetuknya terlebih dahulu?"

Pria ini mengangkat bahu tak acuh, ia lantas berlalu menuju meja ruang tamu yang dipenuhi oleh tugas laporan mereka berdua.

"Ada apa? Tumben sekali." Ucap (y/n) sembari membawa mangkuk berisi mie instannya itu ke sofa yang sama dengan Osamu.

"Aku ingin mengerjakannya sekarang." Osamu lantas mengambil laporan itu dan menelaahnya secara seksama.

"Begini buat saja kesimpulannya ...

"Biar kukerjakan dulu sendiri." Potongnya cepat.

(y/n) akhirnya hanya mengangguk dan memilih memakan semangkuk mie instannya itu sembari memerhatikan Osamu yang dengan fokus membaca laporannya. Sibuk memerhatikan pria itu tanpa sadar (y/n) kembali teringat ucapan surai abu sore tadi.

"Argh sial, kenapa aku harus teringat hal itu saat orangnya jelas-jelas berada di hadapanku."

Gadis ini terus melamun sembari memakan mie instannya, ia bahkan tak menyadari Osamu sejak tadi memanggilnya.

"Oi!" Dengan geram pria ini akhirnya menepuk pelan gadis itu hingga (y/n) terperanjat kaget.

"H-ha? N-nani nani?"

Osamu menghela nafas, "Apa ada sesuatu?"

"Y-ya? Tidak ada, kenapa kau memanggil?"

"Tidak jadi, aku sudah tahu jawabannya."

"Yang benar saja, kau mengagetkanku hanya untuk ini?"

"Ya."

Jawaban Osamu sukses membuat (y/n) mendengus kesal.

a f f a i r  ||  (Miya Twins x Reader)Where stories live. Discover now