5

6.5K 519 5
                                    

"Kamu betulan tidak melakukan apapun semalam dengan Joseph?"

Clay dan Jey sedang sarapan bersama, Jey di antar pulang pagi buta oleh Agra. Joseph tidak mau membiarkan rumahnya terus menerus beraroma omega atau dia akan bertindak seperti binatang.

Sampai rumah Jey tidak buka suara soal kejadian semalam. Clayton hanya menganggap kalau mereka berdua telah bermalam, itu karena Jey pergi dan tidak kembali bersamaan dengan Joseph.

"Clay, sebenarnya aku sedang dalam masa heat"

Uhuk!

"What the fuck?! Kamu heat? Seriously?" Jey hanya mengangguk.

"Tapi kamu kelihatan tidak sedang heat"

"Aku heat secara paksa" Clay mulai serius menanggapi omongan Jey.

"Itu karena aroma feromon Joseph. Aku juga tidak mengerti. Padahal sudah bertahun-tahun aku tidak mengalami itu" Jelas Jey. Clayton meminum airnya dan menghela nafas.

"Mungkin itu karena dia alpha tingkat 1. Feromonnya bisa membuatmu heat"

"Tapi, apa kamu tidak menciumnya?"

"Apa maksudmu?" Tanya balik Clay.

"Feromon Joseph, itu benar-benar kuat semalam. Sampai rasanya semua aroma disana memudar dan tergantikan oleh aromanya" Jey menerawang kembali ingatannya tentang aroma.

"Umm.. Maaf tapi, aku tidak mencium apapun disana" Jawab Clay. Jey semakin bingung. Padahal sudah jelas ia adalah omega resesive, penciumannya lebih lemah dari pada beta.

"Oh! Kamu bilang sedang heat kan? Lalu apa yang di lakukan Joseph?! Apa dia membantumu? Maksudku, dia alpha. Dan semua alpha pasti begitu, saat melihat omega heat mereka... " Clay menutup mulutnya menunjukkan ekspresi tidak percaya.

Jey mengangkat satu alisnya "apa?"

"Aku bahkan belum pernah melakukannya dengan kak Demian"

"Berhenti mengatakan omong kosong. Dia memanggil dokter untuk memeriksaku" Jey melanjutkan sarapannya yang terhenti.

"Itu aneh, Jey. Kamu pasti berbohong. Apa dia memberi tanda di lehermu?"

"Kamu pikir aku sudah baik-baik saja bsekarang karena apa? Itu karena stimulan penghambat dari dokter semalam. Aku masih tidak tau apakah ini masih berlangsung. Aku sudah selesai" Jey beranjak, ia membereskan piringnya dan pamit pergi untuk bekerja.

"Sangat mustahil jika seorang alpha menahan hasratnya. Aku pikir Joseph adalah seorang player. Tapi nyatanya tidak begitu? Ah tidak tau" Clay bergumam sendiri di tengah sarapannya. 

.

.

.

.

.

Hari terus berlalu. Tak terasa sudah dua minggu Jey bekerja disana. Ia memanfaatkan waktunya dengan baik. Dia juga tidak pernah merasa heat secara tiba-tiba seperti saat itu.

Jey masih berfikir itu mungkin memang benar karena feromon milik Joseph. Apa yang di lakukan Joseph saat dia di rumahnya?. "Dia pasti tersiksa" Gumamnya.

"Apanya?" Jackson membuyarkan lamunan Jey. Pria itu memegang kantung kresek sampah besar di tangannya. "Jey, tolong buang ini. Setelah itu kamu bisa pulang" Perintahnya. Jey mengangguk. Ia segera pergi ke belakang resto dan membuang sampah.

Sangat gelap, itu karena disini hanyalah gang sempit yang lembab. Tidak banyak orang yang lewat di sana selain para berandal dan gelandangan.

Tak mau berlama-lama disana, Jey segera kembali masuk ke dalam, namun saat hendak kembali, seseorang menyergapnya dari belakang. Ia di culik.

Jey berusaha memberontak. Berkali-kali tangannya menyakar seseorang yang tengah membawanya. Namun sayang usahanya sia-sia saat pria itu menyuntikkan bius di lehernya.

Perlahan-lahan Jey lemas dan pandangannya pun gelap.

.

.

.

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
OMEGAVERSE - HYUNLIXWhere stories live. Discover now