Part 46

1.6K 114 3
                                    

Tok tok tok

"Aini buka pintunya! Mama bawa makanan buat kamu!"

Cklekk

Aini membuka pintunya saat mendengar teriakkan Livy, ia kemudian mengambil nampan berisi makanan yang di pegang mamanya dan hendak kembali masuk tetapi terhenti saat Livy bersuara.

"Kamu mau sampai kapan kayak gini? Sampai kapan kamu mau ngurung diri kamu terus? Sampai kapan kamu mau bolos sekolah?" Tanya Livy membuat fokus Aini beralih kepadanya.

"Besok aku sekolah mah"

"Aini mama mohon jangan kayak gini, kamu buat mama khawatir tau gak"

"Iya mah, sekarang aku masuk dulu ya?"

Livy menghelah nafas melihat Aini, ia kemudian mengangguk dan membiarkan Aini menutup pintu kamarnya. Setelah menutup pintu kamarnya Aini berjalan ke arah meja dan meletakkan nampan berisi makanannya disana kemudian beralih duduk di ranjangnya sambil memainkan ponselnya.

Aini tersenyum kecil melihat satu pesan yang masuk ke dalam ponselnya, ia menutup ponselnya dan berjalan ke arah lemari baju, Aini berniat berganti baju dan hendak keluar rumah. Setelah mengganti bajunya Aini berjalan ke luar balkon untuk turun lewat sana, dia tidak bisa pergi jika mau lewat pintu utama karena pasti mamanya akan menghalanginya. Aini melihat ke bawah untuk mengukur seberapa tinggi balkon kamarnya itu, ternyata cukup tinggi juga jika melihat dari atas balkon hal itu membuat Aini sedikit ngeri melihatnya.

Aini melihat-lihat di sekitar balkon kemudian tatapannya mengarah pada tangga yang ada di samping balkon, itu pasti adalah tangga yang di gunakan Marvel saat naik ke kamarnya kemarin. Aini bersyukur karena Marvel tidak mengembalikan tangga itu sehingga ia bisa turun lewat sana. Aini kemudian menuruni tangga itu dengan hati-hati agar tidak jatuh dan tidak ketahuan.

Setelah berhasil turun Aini mengendap-endap untuk keluar agar tidak ketahuan penjaga, setelah berhasil keluar ia menyetop taksi kemudian meninggalkan area rumahnya menggunakan taksi itu.

"Ke rumah sakit pak" ucap Aini yang diangguki supir taksi itu.

•••

Aini berjalan memasuki rumah sakit setelah membayar uang taksinya, ia berniat menemui Aga sekarang. Tadi dia mendapat pesan dari Aga yang menanyakan keadaannya jadi karena itulah dia berniat untuk menemui Aga sekarang. Saat hendak berbelok menuju ke ruangan Aga langkah Aini terhenti karena berpapasan dengan seseorang, sama halnya dengan Aini orang itu pun menghentikan langkahnya dan membuat mereka saling menatap.

"Aini"

Orang itu adalah Siren, dia terkejut melihat Aini muncul di hadapannya, sedangkan Aini ia awalnya juga terkejut tetapi dengan cepat dia langsung mengubah raut wajahnya menjadi dingin. Aini hendak melewati Siren tapi suara Siren membuat langkahnya terhenti.

"Tunggu Aini"

Aini menoleh dan menatap Siren dengan satu alis terangkat, sementara Siren dia menatap Aini dalam seolah ingin menyampaikan sesuatu kepada gadis itu.

"Bunda mau minta maaf sama kamu"

"Minta maaf?"

Siren menunduk mendengar Aini akhirnya bersuara, entah kenapa dia rasanya sulit menatap mata gadis itu. Saat menatap mata Aini Siren selalu teringat pada tatapan memelas anak itu dulu saat memohon kepadanya untuk tidak di serahkan kepada mamanya.

"Bunda tau kamu sekarang benci sama bunda, bunda salah Aini, bunda minta maaf" ucap Siren sambil memilin jari-jari tangannya.

Aini tersenyum miring mendengar ucapan wanita di depannya itu apalagi saat melihat gerak-gerik wanita itu sekarang.

Agraini || After Daimmer Where stories live. Discover now