Part 24

1.5K 80 1
                                    

Tok tok tok

Aga memasuki ruangan Siren setelah mengetuk pintu, Siren yang melihat kedatangan Aga langsung tersenyum dan mempersilahkan Aga untuk duduk.

"Ada apa dokter Aga?"

"Ishh bunda jangan ngomong formal kayak gitu ah disinikan cuman ada kita, ngobrol kayak biasa aja"

Siren terkekeh mendengar ucapan Aga.

"Yaudah, jadi kamu ada perlu apa?"

"Aga mau nanya sesuatu sama bunda"

"Tanya apa?"

Aga menatap Siren takut-takut sebelum kembali mengeluarkan suaranya, ia hanya takut pertanyaannya akan melukai wanita di hadapannya itu.

"Tapi sebelumnya Aga minta maaf kalau pertanyaan Aga ini agak sedikit sensitif buat bunda"

Siren semakin penasaran dengan pertanyaan Aga setelah mendengar ucapan anak itu, ia kemudian menatap Aga meyakinkan.

"Gak apa-apa, kamu tanya aja, kalau bunda tau jawabannya pasti bunda jawab"

Aga mengangguk dan setelah meyakinkan dirinya dia akhirnya kembali bersuara.

"Aga mau nanya tentang kejadian 12 tahun lalu bunda"

Siren terdiam sejenak, sebenarnya dia sudah menduga bahwa Aga ingin menanyakan itu, dan ternyata dugaannya benar. Siren tau bahwa pasti suatu saat, Aga ataupun Marvel pasti akan menanyakan tentang kejadian itu kepadanya.

"Aga mau tau tentang awal kejadian itu sampai kita bisa kehilangan Aini"

'Hufftt'

Siren mengangkat pandangannya menatap Aga setelah beberapa saat menunduk sambil terdiam, ia menatap dalam mata anak di depannya itu.

"Semaunya salah Kami Ga, karena kebodohan kami sampai Aini yang jadi korban" ucap Siren dengan suara lirih, rasa bersalah itu selalu datang ketika ia mengingat kembali kejadian waktu itu.

"Waktu itu Livy menculik Kiara dan meminta Aini sebagai imbalan untuk membebaskan Kiara, Leon yang waktu itu udah gak tau mau ngapain mutusin buat nyerahin Aini ke Livy. Awalnya rencana Leon adalah nyerahin Aini dan setelah Kiara berhasil balik ke kita Leon dan yang lainnya bakal ngerebut Aini kembali. Tapi waktu itu semua yang terjadi di luar rencana Leon, Livy seolah udah tau tentang semua rencana Leon dan dia nyewa orang-orang buat cegat Deo dan yang lainnya supaya rencana Leon gagal"

"Dan saat Leon tau rencananya gagal dia langsung ngejar Livy yang bawa Aini pergi saat itu, mobil Leon barhasil nyusul mobil Livy tapi gak tau kenapa tiba-tiba mobil Livy nabrakin mobilnya ke mobil Leon dan berakhir jatuh ke laut. Di dalam mobil itu ada Aini, tim SAR udah nyari Aini dan Livy di laut itu tapi tubuh mereka gak di temuin, yang di temuin cuman bangkai mobil tanpa Aini ataupun Livy di dalamnya"

"I-ini semua salah kamu hiks, kami udah tau resiko dari rencana itu tapi kami tetap lakuinnya. Karena kecerobohan kami, k-kami kehilangan Aini sekarang"

Aga yang sedari tadi menyimak segera berpindah ke samping Siren untuk memeluk wanita itu, Siren sudah menangis lagi, sungguh menceritakan kembali kejadian itu seperti membuka luka lama untuknya.

"Bunda gak salah, dan semaunya juga gak salah, ini takdir bund dan Aga yakin semaunya bakal berubah sebentar lagi"

Aga mengusap punggung Siren yang bergetar karena menangis, mendengar penjelasan Siren tadi membuatnya semakin yakin kalau ada kesalahpahaman disini. Kejadian itu tidak mungkin suatu kesengajaan, sudah jelas Livy lah yang menyabotase semaunya. Tapi yang menjadi pertanyaan di kepala Aga, bagaimana Livy bisa tau semua rencana Leon? Jika memang dia bisa menebak Leon tidak akan menyerahkan Aini begitu saja lalu bagaimana dia bisa tau lokasi teman-teman Leon yang akan menyergapnya dan menyuruh orang-orang bayaran itu untuk menghadang mereka?

Agraini || After Daimmer Where stories live. Discover now