Crush; 13

134 26 0
                                    

"Kamu tuh, mulai belajar yang bener coba. Jangan game mulu, katanya kalo di kelas juga suka gak dengerin penjelasan guru. Bentar lagi ulangan. Kalo gak naik kelas gimana?"

Adena memakan sosisnya seraya menatap tanpa minat dua insan di depannya. Hello! Ada orang lain loh, ini!

Padahal baru berapa menit yang lalu Adena kegemasan, karena Sean yang anteng disuapi bakwan oleh Sera.

Sean sangat membenci salah satu makanan terenak dimuka bumi, 'bakwan'.

"Iya-iya. Kemarin matematika aku dapet 70, loh. Tenang aja, aku pasti bakal naik kelas, kok."

"Kamu dibilangin, ada aja jawabannya."

"SeSe, plis! Apakah kehadiranku tidak terlihat?"

"SeSe?"

"Sean, Sera."

"Wuih, keren! Bikin akun instagram yuk! Usernamenya sese0408," saran Sean semangat.

"Apa tuh, artinya?" tanya Adena, jadi penasaran.

"Ya, itu. Sean, Sera. 0408 itu tanggal jadian, 8 April."

Adena mendengus, menyesal bertanya.

"Gak usah aneh-aneh!" tegur Sera.

"Biar kita terkenal kaya Zura sama Irga."

"Itu mah, karena Zuranya udah terkenal duluan, punya pacar jadi terkenal dua-duanya. Mereka juga, gak mau hubungan mereka jadi konsumsi publik, kok kamu malah mau buat akun pasangan!"

Sean memanyunkan bibirnya, hampir Adena melemparinya dengan sepatu. Sok imut sekali.

Azzura memang terkenal karena timnya sering menjuarai berbagai lomba balet, membuat akunnya banjir followers.

Awalnya, Azzura biasa saja. Tapi, saat ia iseng, memamerkan sang kekasih di InstaStorynya akun Irga juga mendadak jebol notif. Irga, ya senang. Famous dadakan, cuy!

Tapi, saat Azzura mendapatkan DM-DM aneh, seperti mengancam, meneror agar mereka putus, membuat Irga meminta Azzura untuk memprivasi akunnya, begitupun dengan Irganya sendiri.

Sampai sekarang, akun mereka masih terkunci. Walaupun, Azzura sering mendapatkan tawaran endorse, dengan bayaran yang lumayan, ia menolaknya. Bukan karena, ia jadi harus kembali membuka gembokan instagramnya, tapi kata Azzura, nanti feednya tidak estetik lagi. Malah jadi akun jualan.

Oke, kembali dengan pasangan Sean dan Sera, serta nyamuknya Adena.

"Yang lain mana sih?" tanya Adena, bosan.

Tadi ia diminta untuk mencari meja lebih dulu oleh Yasmine dan Hana, saat ke kantin, ia melihat Sean dan Sera sudah di kantin berduaan, lalu memutuskan untuk bergabung, daripada ia mati kebosanan karena sendirian.

Tapi, rupanya memilih duduk bersama mereka bukanlah pilihan yang tepat.

"Tuh, mereka."

Adena mendongak, Yasmine, Jelita, Azzura, Hana, Irga, datang menghampiri meja mereka.

Um... Terlihat seperti Raja dan para selirnya. Karena, lelaki itu berdiri di tengah-tengah.

Mereka memang habis memenuhi panggilan ekstrakurikuler. Irga dan Yasmine paskribaka, Jelita PMR, Azzura dan Hana tari.

Yang lainnya? Tidak ikut ekstrakurikuler.

"Belom pada pesen? Mumpung masih sepi, loh. Harusnya pesen duluan, biar cepet," ucap Irga.

Adena mencebik mendengarnya. "Lo pada ditungguin, bukannya makasih."

"Iye-iye, ratu. Maap. Sean, ikut gue kalo lo laki!" ucap Irga, lalu pergi diikuti Sean dengan gerutuan tidak terimanya.

"Yang lain mana?" tanya Adena.

Ia tidak melihat batang hidung Theo dan Daffa.

Theo juga tidak ikut ekstrakurikuler, lalu Daffa lelaki itu memang hobinya bermain basket, tapi ekstrakurikuler yang diikutinya justru voli.

"Mereka gak masuk," sahut Azzura.

Ah, pantas saja saat melewati kelas Daffa, Adena tetap tidak melihat keberadaan lelaki itu.

"Kenapa?" tanya Adena.

"Theo absen, gak ada keterangan," sahut Sera.

Bukan. Bukan dia. Ini teman-temannya sepertinya sengaja menguras kesabarannya.

"Daffa, ada suratnya, katanya ada acara keluarga," sambung Azzura.

Huft! Kenapa tidak daritadi sih, Jamilah?!

"Kalian kenapa sih? Kayanya pada lemes?" tanya Adena heran.

"Pulsek, yang ada ekskul diminta buat jangan pulang dulu," ucap Yasmine, membuang napas berat.

"Terus?"

Hei, Adena masih belum paham.

"Besok juga kalian yang gak ekskul bakal diliburin tiga hari, dan kita yang ekskul bakal nginep di sekolah."

Ah...

"Gue juga mau libur ...." lirih Jelita.

Tiga hari ya... Terhitung hari ini, ia tidak akan melihat Daffa selama empat hari. Dan selama tiga hari ia akan mendekam saja di kamar?

Membosankan.

"Ada acara apa emang?" tanya Sera.

Jelita mengangkat kedua bahunya. "Gak tau deh. Pelatihan bersama katanya."

"Makan-makan. Makan ayam geprek tapi gak digeprek!" ucap Sean.

"Lah, terus diapain kalo gak digeprek?" tanya Jelita bingung.

"Di smackdown!" Setelah mengatakan itu, Irga dan Sean kompak tertawa.

"Chicken smackdown," Mereka kembali tertawa karena ucapan Irga.

Yang perempuan, diam saja. Belum paham, tapi setelah paham juga tetap diam. Bingung, letak lucunya dibagian mana.

"Bacot. Makan-makan, nanti bel," ucap Adena.

"Neng, galak banget. Ayangnya gak ada, ya?"

Adena mendelik, tanpa aba-aba menendang betis Irga di bawah meja, membuat sang empu meringis.

"Mampus! Makanya jan kebanyakan bacot," tegur Azzura.

Irga cemberut. Ia teraniaya di sini.

"Jijay! Gak usah sok imut gitu, lo! Gak cocok!" sindir Sean, tentu saja hanya bergurau.

Sepertinya lelaki itu lupa, kalau ia juga melakukannya saat Irga dan para selirnya belum datang.

"Syirik aja lo!" balas Irga.














tbc...
Pas bikin part ini emang lagi buntu huhuuu😔😔

Crush✓Where stories live. Discover now