57.Penyesalan

233 15 1
                                    

Penyesalan datang nya di akhir
Kalau datangnya di awal berarti pendaftaran

Gea. C


Zia terdiam di samping jazat Fardan yang kini tak lagi bernyawa, tak ada lagi kata ketus dari mulutnya, tak ada lagi bentakan dan tak ada lagi kenangan.

Hati Zia benar-benar hancur melihat Fardan di hadapannya, kenapa?, kenapa dia mengorbankan nyawanya hanya untuk seorang cewek, cewek yang tak perna sekalipun melirik kerahnya.

Sedangkan dia yang selalu ada di samping cowok tersebut tak perna dia hiraukan, jangankan di sukai, dilirik saja tak perna.

"Kenapa lo lakuin semua ini? " pertanyaan itu lolos dari mulut Gia

Zia tak menjawab tapi dia malah tertawa, mengejek kerah Zia.

"Hahahahha, lo tanya kenapa?, lo gak tau derita apa yang gw lakuin, orang tua gw banding-bandingkan gw dengan Aluna, gw selalu di remehkan karena gw gak sepintar Aluna, gw iri sama dia gw iri dengan kehidupannya yang sempurna, di hormati semua orang, di sayang oleh orang-orang terdekat, di kelilingi keluarga yang harmonis, sedangkan gw, selalu mendapat perlakuan tak adil dari keluarga gw, dianggap sampah, teman cuman manfaatin gw, dan sekarang dengan mudanya Aluna narik perhatiin orang yang gw cintai, padahal gw yang ada di sampingnya sama sekali gak perna di hiraukan, hikss padahal  gw yang cinta sama dia kenapa harus Aluna yang dia cintai, hikss apa gw salah mempertahankan cinta gw, apa salah, gw juga mau bahagia, sedikit saja apa gw gak berhak bahagia hikss " Zia tak sanggup lagi menahan rasa sesak di dadanya dia ingin lepas dari semua ini sekarang hidupnya benar-benar hancur tak bersisa

"Gw tau perasaan lo, tapi lo lihat sekarang karena ke egoisan lo, orang yang lo cinta mati di tangan lo sendiri, harusnya lo harus berusaha sedikit lagi agar dia sadar kalau lo berharga, bukan dengan cara lo ingin membunuh seseorang yang dia cintai, sama saja lo buat dia benci sama lo, lo harus tau Zia cinta tidak bisa di paksa, kalau lo tatap memaksa pada akhirnya dia bukan milik lo " ujar Zola menatap Zia yang bersimpuh di hadapan jazat Fardan

"Dan satu hal yang harus lo tau, semua yang lo lakuin selama ini salah, dengan membully orang miskin dan merendahkan orang lain, lo tau kenapa Aluna di sayangi dan di hormati?, karena dia tau cara menghargai orang lain " ujar Ana yang kini berdiri di hadapan Zia yang masih menunduk

"Bukan kita gak mau menerima lo sebagai teman kita, tapi kita gak suka dengan sikap lo yang selalu menyakiti hati orang lain, dan asal lo tau Zia tak selamanya ke irian lo, lo lampiaskan kepada orang yang tak bersalah " ujar Gea mengulurkan tangannya kepada Zia

Zia tak mampu lagi berkata hatinya di penuhi rasa bersalah dan rasa penyesalan dalam dirinya, kenapa di harus melakukan hal senekat ini.

"Tapi kita gak bisa melupakan apa yang terjadi hari ini, dan lo harus mempertanggung jawabkan kesalahan lo " ujar Gia

"Semoga setelah ini lo temukan kebahagian lo yang perna hilang, jangan terlalu membenci seseorang, karena itu hanya akan menimbulkan dendam " ujar Gea

Zia tau sekarang dia adalah manusia paling hina karena sudah berani ingin membunuh seseorang hanya karena ke egoisan dan rasa irinya dan pada akhirnya orang yang dia cintai harus berakhir di tangannya.

Menyesal itulah yang dia rasakan saat ini, tapi percuma penyesalan itu tak ada gunanya lagi saat ini karena semua sudah terjadi.

"Tapi izinkan gw melihat pemakanan Fardan , izinin gw mengatarkan dia ke tempat peristirahatan terakhir nya " ujar Zia melihat kerah jazat Fardan

"Oke " ujar Gia

Dia akan memberi kesempatan kepada Zia untuk mengantarkan orang yang dia cinta ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Cewek Hijab barbar (End) (Revisi) Where stories live. Discover now