31

17.9K 4.2K 1.5K
                                    


kalian kok langsung tau sih soal willy padahal gue sindir sekali 😡


31.






Motor Leo masuk ke dalam rumah setelah satpam membukakan pagar. Ia membantu Haidar yang duduk di depannya untuk turun. Dilla juga turun sambil membawa tas belanjanya karena mereka sempat mampir di supermarket.

"Le? Mobil siapa itu?" tanya Dilla.

Leo menoleh. "Papah pulang?"

"Nggak dong, Papahmu pulang besok."

"Mamah tadi mainan Haidar mana??"

"Bentar sayang," Dilla melangkah masuk ke dalam rumah untuk memeriksa karena hari ini dia tidak ada janji temu dengan tamu.

"Leo mainan aku Leo,"

"Cari sendiri di tas,"

"Leo bisa bantu aku?"

Leo membungkuk untuk membuka tasnya, kepalanya sempat mendongak untuk melihat ke dalam. Seketika berubah ekspresinya melihat siapa yang muncul membuat Leo spontan berdiri.

"Ale mana?" Seorang pria muncul keluar.

Ini adik papahnya, Om Zidan. Leo sudah pernah cerita siapa orang yang tidak pernah ramah dengannya semenjak kecelakaan nenek dan kakek.

"Ale nggak ada di rumah," jawab Dilla.

"Yaudah bagi duit,"

Leo langsung maju membuat Dilla menahan lengannya agar tidak ikut campur. Selama ini Dilla sabar karena Zidan masih adik kandung suaminya.

"Bulan lalu Ale udah transfer uang kan? Kok minta lagi?"

"Gue butuh buat bayar sekolah anak-anak,"

Dilla menghela napas berat. "Dan, kamu juga harus nyari kerjaan sendiri,"

"Lo kata gampang?" tanya Zidan sambil tertawa. "Lu bedua enak udah punya bisnis sendiri."

Dilla sudah tau kemana topik ini berakhir jadi lebih baik dia mengalah. "Kirim rekening,"

"Mahhh," Leo menegurnya.

"Bocah nggak usah ikut-ikutan," decak Zidan.

"Lo kerja bukannya nguras duit orang," ketus Leo.

"Le," Dilla menarik tangannya. "Bawa Haidar masuk, ini urusan kita."

"Dengerin Mamah," suruh Zidan.

"Mobil lo jual jangan gede gengsi tapi anak ditelantarin," tukas Leo membuat Zidan melebarkan matanya.

"Leo!" decak Dilla. "Bahasanya dijaga."

"Yang bikin gue jadi gini siapa anjing?" Zidan mendekat. Dilla langsung berdiri di tengah-tengah mereka tapi Leo tidak mau kalah.

"Yang bikin gue melarat kalo bukan anak lo siapa?!" teriak Zidan pada Dilla.

"Jangan bentak Mamah!" Leo mendorong dada pamannya menjauh. Sudah tidak pandang bulu jika dia tidak menyukai seseorang.

My Frenemy ( AS 10 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang