Prolog

29.7K 4.2K 305
                                    


gue kangen bgt sm kalin serius.... lama ga liat kalian nyerbu dm buat minta update. ketemu lagi alegarsss.


rameiin di komen ya biar semangat publish. hari ini 3 chap gue satuiin di eps 1 khusus first day.






0. Prolog

Ada dua keluarga yang tidak pernah akur sejak pertama kali mereka membangun rumah di komplek ini.

Tiada hari tanpa berdebat satu sama lain.

Pertama ada keluarga Ale dan Dilla, memiliki 2 anak laki-laki dan 1 perempuan. Kediaman yang sangat tertutup karena jarang mengikuti aktiftas bersama warga komplek. Mungkin karena rumahnya besar dan tertutup jadi orang luar nggak bisa liat apa yang terjadi di dalam. Yang paling sering keliatan itu 2 anak mereka yang masih sekolah.

Kedua ada keluarga Deno dan Ami yang hanya memiliki 1 putri. Mereka cukup aktif dan kerap beratisipasi dengan kegiatan di lingkungan ini, jadi siapapun kenal sama mereka. Terkenal kaya raya karena tiap gerbangnya kebuka sedikit, tetangga bisa lihat mobilnya yang berderet-deret. Nggak tau kerjanya apa.


Dua keluarga ini menjadi sangat terkenal karena rumah mereka bersebelahan.


Nggak tau awal mulanya gimana, tapi tiap ketemu pasti berantem.


Pagi itu Ale menyalakan mesin mobilnya untuk mengantar sang putra ke sekolah, lalu menoleh ke bekakang sambil berjalan mundur. Bibirnya berkomat-kamit menyanyikan lirik lagu milik Justin Bieber yang cuma hafal bagian reffnya saja.

"Udah, Pah." tegur anaknya mulai tidak kuat dengan suara sang papah.

"You know you love me, I know you careeee. Just shot na na na, nanananana,  you are my love, you are—"



Brak!



"Waduh," Ale menoleh ke belakang kaget. "Le, apaan tuh?"

"Dibilangin," Sang putra berdecak.

"Woi!" Seseorang yang mobilnya baru saja tergores keluar dari mobil bersamaan dengan Ale. "Maksud lu apaan?"

Ale menghampiri pemilik mobil yang tak lain tak bukan adalah tetangga sebelah. "Lah mobil lu ngapain nangkring di situ??"

"Mobil gua udah dari tadi di siniii, elu yang tiba-tiba muncul," dumel Deno.

"Bro," Ale terkekeh. "Ini lahan gua, elu yang salah dari awal parkir di sini."

"Mobil gua udah dari semalem di sini, orang jelas-jelas masih di area depan rumah gue," Farhat tetap tak mau mengalah. "Situ yang makan tempat kalo ngeluarin mobil."

"Lah terus gimana? Mobil gue nggak bisa terbang,"

"Elu yang minta maaf,"

"Lah kok gua??"

"Lah situ salah, mobil gue lecet nohh."

"Perlu gue ukur pake penggaris hah? Siapa yang nglewatin bates??"

"Siapa takut??" Ale masuk ke dalam mobil. "Ada penggaris nggak??"

Putranya menggelengkan kepala. "Nggak,"

Sementara Deno membuka pintu mobil miliknya juga. "Kamu bawa pensil? Atau spidol??"

"Nggak, Pah...." jawab putrinya dengan nada lelah.

"Gimana sih kamu,"

Gadis dengan totebag coklat hanya duduk di dalam mobil dengan ekspresi jengah, memandang papahnya yang masih berdebat di luar sana.

Lalu tatapannya tertuju pada sosok pemuda yang duduk di mobil satunya, tampak bermain hp dan acuh dengan pertengkaran antara orang tua mereka.




Ting!

Ting!





Ikara : bokap lo ngalah deh biar cepet kelar

Ikara : gue gamau telat

Leo : bokap lo yg salah

Ikara : dia gabakal minta maaf

Leo : urusan gue?

Ikara : lo ga takut telat nunggu mereka berantem??

Leo : ga
Read.






Emang harus ada yang ngalah di antara mereka, tapi sayangnya nggak ada.








~ My Frenemy~

langsung ke eps 1 ya.

AAAAAA cepet baca masukin library yuuu jd ada notif update.

My Frenemy ( AS 10 )Where stories live. Discover now