"Aku harus pergi."

"Kita ada meeting 1 jam lagi."

"Ku serahkan padamu Leo." Agnia tak menghiraukan celotehan Leo.

Perusahaan nan megah itu berdiri dengan kokoh. Langkah Agnia santai langsung menuju ruangan pemilik perusahaan tersebut. Tidak ada seorangpun yang berani menghalanginya.

"Aku terkejut kau masih mau menemuiku setelah kejadian di Paris." Pria itu berdiri bersandar di meja kerjanya. Kemeja hitam dengan dua kancing terbuka dan lengan digulung hingga siku. Agnia mati matian menahan diri dari godaan pria satu ini.

"Duduklah baby."

"Aku kira kau tengah asyik berlibur dengan pelacurmu."

Kedua sudut bibir pria itu terangkat. "Pelacur? Untuk apa aku menunggu istriku yang hilang ingatan hingga menendang benda yang bisa membuatnya teriak diranjang tapi aku masih saja menunggunya mengingatku."

"Aku datang kesini bukan untuk membahas selangkangan."

"Jadi apa yang membuat istriku mengesampingkan gengsinya mendatangi perusahaan lawannya?"

"Kau yang membeli kokain dan membunuh James?"

Ares tertawa, "Atas dasar apa aku melakukannya?"

"Kau pernah membunuh semua musuhku di dunia gelap. Bukan hal mustahil kau melakukannya lagi."

"Aku masih ingat saat itu kita di bathup berendam berdua tanpa busana setelah selesai bercinta semalaman tanpa jeda, aku berjanji tidak mencampuri urusanmu." Ares menahan senyumnya melihat ekspresi Agnia.

Agnia berdiri di hadapan Ares "Hanya janji seorang pria, bisa saja mengingkarinya."

Ares mendekatkan wajahnya namun Agnia tak berniat menghindar. "Kau kenal seperti apa suamimu ini Sayang."

"Aku tau dia bajingan, hanya itu." Mata emerald itu menusuk hazel caramel.

"Kau salah paham. Dia yang menggodaku, aku hanya memikirkanmu saat itu."

"Aku tidak berniat mendengar penjelasanmu tentang pelacur itu. Aku minta kau jujur, siapa yang kau suruh membunuh James?"

"Kau tatap aku, apakah ada kebohongan dimataku?" Ares berkata lirih.

Agnia tau pria ini jujur, lantas siapa?

"Kau tidak merindukanku baby?" Ares menarik pinggang Agnia kepelukannya.

Agnia tau kemana arah pembicaraan Ares "Aku banyak kerjaan." Agnia berusaha melepas tangan Ares.

"Yang meminta suamimu bukankah kau tau perintah suami itu harus dipenuhi."

"Kau punya pelacur untuk menuntaskan hasratmu."

"Tidak ada yang bisa buat dia terbangun kecuali mamahnya." Bisikan Ares seperti aliran listrik bagi Agnia, bulu kuduknya meremang.

"Ares ini bukan waktu yang tepat." Agnia berusaha kabur dari jeratan bangsawan mesum ini.

"Kau butuh istirahat sayang. Aku tetap akan menawarkan bantuan apapun yang kau butuhkan."

"Aku hanya butuh sendiri." Agnia berbalik hendak pergi dari tempat itu, namun Ares memeluknya dari belakang.

"Tidurlah denganku malam ini, aku kesepian sayang." Ares berkata dengan suara seraknya.

Dengan sekuat pikiran Agnia berusaha menolak namun hatinya tetap terpikat pada Ares, jadilah ia bermalam di penthouse pria itu. Handphone nya sengaja dimatikan.

"Kau selalu membuatku kecanduan sayang." Ares membelai wajah istrinya yang tertidur pulas dengan lengannya menjadi bantalan, entah terlalu lelah atau menikmati Agnia lupa memakai pakaiannya lagi.

Dibelahan bumi lain masih di Newyork, seorang pria berusaha menghancurkan handphone nya karena tidak berhasil menemukan keberadaan kekasihnya. Tadi siang wanita itu berjanji akan ke apartementnya, tapi sudah larut malam dia menghilang. Anak buahnya pun tidak bisa menemukan Agnia.

Kenzo masih tidak bisa melacak dimana Agnia tinggal selama di Newyork. Pergerakannya seperti ada yang menutupi, tidak bisa ditembus dengan apapun. Bahkan berulang kali Kenzo menyuruh orang mengikuti Agnia, berakhir mati atau paling tidak hilang. Wanita itu cerdas, saat ia tidak mau diganggu tak ada seorangpun yang bisa membantahnya.

Tidak ada gunanya Kenzo menghabiskan banyak uang untuk membeli banyak mawar menghiasi kamarnya. Agnia membuatnya kesal hari ini dan ia terpaksa membuat wanita itu mengemis padanya.

Tbc,,

Tbc,,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gimana ceritanya?Doakan saja aku konsisten yaTerimakasih masih setia menunggu cerita iniKira kira happy ending atau sad ending ya?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gimana ceritanya?
Doakan saja aku konsisten ya
Terimakasih masih setia menunggu cerita ini
Kira kira happy ending atau sad ending ya?

❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Coment mau diupload kapan part slanjutnya?

Emerald EyesWhere stories live. Discover now