15 - Club

10K 329 0
                                    

"Tapi seluruh dunia taunya Queen yang menjadi kekasihnya. Jadi, sementara waktu ini jika dihadapan publik bersikaplah seperti sepasang kekasih."

Dahi Agnia berkerut mendengarnya, berpura pura lagi? Lelah rasanya, sekarang Agnia hanya ingin fokus berkarir saja. "Tapi Dad-"

"Nanti kita bicarakan lagi jika menemukan solusinya sayang. Hm Ares sudah memilih Stevy, Dad harap kau tidak membenci keluarga ini." Valero menunjukkan rasa bersalahnya, karena dia tau Ares dan Agnia saling mencintai, Ares menyetujui karena ancaman Mommy nya yang punya penyakit jantung, terlebih Ares harus menikah dengan kalangan bangsawan.

"Tidak Dad, lupakan saja. Anggap tidak pernah terjadi." Agnia menampilkan senyum yang terpaksa.

"Terimakasih sayang, tidak salah Dad menganggapmu seperti anak Dad sendiri. Oh ya bagaimana kalau kau coba dekat dengan Brian, Dad lihat kalian cocok."

Ares yang meneguk wine nya tidak sengaja tersedak. Jika dihitung hari ini tiga kali Ares tersedak karena ucapan Valero.

"Uhuk uhuk."

"Kau baik baik saja honey?" Stevy mengelus dada Ares perlahan. Cih Agnia benci melihat pasangan sok mesra didepannya.

"Aku tidak apa Honey, jangan khawatir." Ares membelai pipi Stevy lembut.

"Ehm, kalian bisa melanjutkan bermesraan di tempat lain saja kalau mau." Valero tidak tega melihat Agnia. Keduanya pun mengambil jarak duduk berjauhan.

"Brian? Kau sudah punya kekasih?"

Brian melirik Ares takut. Tapi Ares bersikap dingin tanpa menggubris kode dari Brian. "Belum Lord."

"Sudah kuduga, kau sangat cocok dengan Agnie. Iya kan sweetheart?" Agni pun yang awalnya menatap Ares beralih menatap Valero disampingnya.

"Kau bermaksud menjodohkanku Dad?"

"Tidak sayang, hanya aku akan lega jika kau ada yang menjaga. Sementara Ares akan sibuk mengurus bisnis keluar negeri nantinya."

"Aku bisa menjaga diriku Dad, aku sudah terbiasa."

"Kemarin kalau bukan Ares datang, apa kau akan baik-baik saja dilecehkan pria keparat dari Dubai itu?"

Agnia pusing semuanya diketahui Valero, sepertinya harus hati hati dengan Daddy angkatnya ini.

"Ya sudah terserah kau saja Dad."

Valero tersenyum, "Kau juga Zenya, cari pacar sana sepertinya tidak pernah terlihat dekat dengan pria selama ini."

"Daddy kenapa jadi aku yang kena? Percuma memiliki kekasih ujungnya dijodohkan juga seperti kak Ares kan." Zenya mencibik.

"Jaga ucapanmu Zenya." Kayana memperingatkan anaknya.

"Dad, aku akan mengantar Stevy pulang." Ares berdiri dari tempatnya diikuti Stevy yang menunduk kaku, suasana memanas karena ucapan Zenya.

Valero mengangguk.

"Saya juga pamit Lord." Brian berdiri dari tempatnya.

"Tunggu Brian, ajaklah Agni jalan jalan, dia belum pernah menikmati suasana malam di sini, hanya terkurung di kastil ini saja."

Wajah Agnia sudah memelas tanda tidak menyetujui, tapi tetap saja Valero tidak bisa dibantah.

"Baiklah Lord saya izin mengajak Queen jalan sebentar."

Dengan terpaksa Agnia mengikuti, padahal tubuhnya sangat lelah ingin segera tidur.

Sebelum masuk ke mobil Brian Agnia melirik sekilas Ares yang tidak meliriknya sama sekali.

Emerald EyesWhere stories live. Discover now