4 - Kekasih?

17.1K 612 0
                                    

Beberapa saat kemudian setelah hening karena terpana wajah tampan yang muncul entah darimana, wartawan memulai pertanyaan. Namun kali ini keadaan lebih kondusif daripada sebelumnya.

"Apakah Lord Evgene mengenal Nona Queen?" Jelas saja para wartawan tau siapa pria yang lebih tampan dari dewa yunani dihadapan mereka, sebulan yang lalu wajahnya tersebar diseluruh dunia karena pelantikannya menjadi penerus Evgene Group sekaligus menjadi kepala keluarga bangsawan Evgene menggantikan sang ayah.

"Ya" jawabnya singkat.

"Apa selama ini anda juga menyembunyikan keberadaan nona Queen?"

"Ya." Pria itu masih merangkul pinggang ramping Agnia posesif, Agnia masih berusaha melepaskan lengan kekar yang membuatnya tidak nyaman.

"Apakah kalian memiliki hubungan?"

"Ya, Queen kekasih saya dan kami akan bertunangan dalam waktu dekat."

Satu kalimat itu sukses membuat Agnia membeku. Gadis itu menatap wajah pria yang menunduk ke arahnya dengan senyum yang sulit diartikan.

Cup

Ciuman mendarat di dahi Agnia, membuat mata hijaunya makin meredup menyimpan amarah yang berkobar.

"I Love you." Bisikan yang membuat Agnia meremang.

Tetapi tetap saja bisikan itu masih bisa di dengar banyak orang disana. Banyak yang tersenyum kagum dan ada yang melihatnya iri. Sedangkan Agnia hanya menampilkan ekspresi datarnya.

Banyak pertanyaan yang ditujukan ke Agnia tapi seolah telinganya berdengung karena kalimat Pria bangsawan yang masih menggema dipikirannya.

"My Queen masih belum terbiasa menghadapi media, aku harap kalian bisa mengerti. Kami permisi."

Pria bangsawan itu menggiring Agnia menjauhi kerumunan, menuntunnya masuk ke kursi penumpang dalam mobil sport merah dengan lambang kuda jingkrak di kap depannya. Pria itu berjalan cepat menuju kursi pengemudi.

Mobil sport melaju dengan dua mobil pengawal mengikuti nya. Agnia masih mematung menatap bangunan di luar jendela penumpang tak berniat melihat pria asing disebelahnya.

Tunggu, apakah Agnia diculik?

"Apakah kau berubah menjadi wanita pendiam huh? Sangat berbeda dengan Queen pemilik sekaligus pendiri lima perusahaan yang tersebar di dunia, tak kenal takut melawan para musuhnya."

"Apa maksudmu mengakuiku sebagai pacarmu Ares?"

Bertepatan dengan lampu lalu lintas yang berwarna merah, Ares menginjak rem mobilnya. Melihat wanita yang menatapnya dengan tajam.

"Kau tau nama panggilanku? dari mana?"

"Aku tau semua tentang musuhku, rahasia terbesarnya sekalipun." Agnia menyungginggkan senyum kemenangannya.

"Musuh? Setelah yang ku lakukan untuk menyelamatkanmu tadi kau menganggapku musuh?"

"Ya. Kau memang musuhku, dari pertama kau menuduhku jalang."

Ares berdecih, menahan senyumnya.
"Memang pantas aku menyebutmu jalang, dengan pakaian minim ke kantor dan masuk toilet pria hingga melihat aset berhargaku, dengan santainya kau bilang sudah biasa melihatnya. Hanya jalang yang biasa melihat benda pusaka pria."

"Pertama, pakaianku mau seperti apa bukan urusanmu. Kedua aku tidak tau itu toilet pria. Ketiga aku tidak sengaja, lagipula punyamu kecil aku tidak berselera" Agnia menatap Ares meremehkan. "Dan terakhir, katanya kau kekasihku, sejak kapan kekasih tidak tau profesi kekasihnya sendiri. Betapa sialnya aku punya kekasih cuek sepertimu."

Emerald EyesOnde histórias criam vida. Descubra agora