14 - Berteman

9.4K 339 0
                                    

"Mr. Layerd? Anda disini juga?"

"Boleh saya menemani anda Ms. Grizelle?"

Menyembunyikan rasa gugupnya Agnia menganggukan kepala pelan.

"Sejak kapan anda di Rusia Mr.?

"Baru beberapa hari, ada pekerjaan yang harus saya selesaikan disini, panggil saja saya Demian agar tidak kaku."

"Oh begitu. Anda mau pesan makan atau minum Demian?"

"Tidak, saya sudah kenyang mengangumi kecantikanmu Queen." Demian meraih tangan Agnia, gadis itu mengerutkan dahinya mengikuti tatapan Demian kedadanya.

Shit !! Baru sadar pakaiannya sangat terbuka bahkan kancing blezernya terbuka.

Agnia menarik tangannya yang digenggam Demian "Demian saya tidak nyaman dengan tatapan anda."

"Kau terlihat seksi Queen, selain otakmu memiliki kecerdasan diatas rata-rata ternyata wajahmu juga cantik yang tidak biasa. Apalagi tubuhmu yang seksi, jadi ingin melemparmu ke ranjang sekarang juga."

Agnia melebarkan matanya, menggertakan giginya menahan amarah.

"Kau-"

"Anda jangan kurang ajar pada kekasih saya." Suara bariton menghampiri mereka. Agnia sangat mengenal suara itu.

"Ares?"

Ares melepas jas nya menyisakan kemeja putih yang dua kncing atasnya telah terbuka. Meletakkan jas itu menutupi bagian depan tubuh Agnia.
"Maaf sayang aku terlambat." Ares mengecup singkat bibir Agnia.

Gadis itu membeku ditempat, menelan susah payah ludahnya dan kenapa lagi detak jantungnya terlalu cepat.

"Anda tidak mendengar saya?" Suara bariton itu kembali mengintrupsi.

"Maaf, saya tidak tau jika Ms. Grizelle menunggu anda Lord."

"Tapi kau tau Queen kekasih saya. Atas dasar apa anda berani berlaku tidak sopan seperti tadi."

Ares terlihat berwibawa dengan berbicara seperti itu, pantas saja dia mampu mempertahankan posisi pertama perusahaan terbaik di dunia. Jika menghadapi lawannya saja begini. Tidak ada yang berani padanya.

"Saya tau Lord, maafkan saya menyesal."

Agnia berdiri menggenggam tangan Ares, dia tau amarah Ares memuncak sekarang dan jika dibiarkan bisa-bisa Demian akan dihajarnya.

"Sayang sudahlah, jangan diperpanjang lagi." Agnia membelai dada Ares berharap pria ini mendengarkan omongannya.

Ares menatap Agnia tajam, tersirat kemarahan dimatanya. Ares menarik tekuk Agnia, melumat bibirnya kasar dengan penuh gairah. Tidak peduli banyak mata yang menyaksikan. Agnia yang awalnya tersentak dengan perlakuan Ares malah jadi membalas ciuman Ares dengan penuh gairah. Tak lama, Ares melepas ciumannya, mengelap dengan ibu jari bibir Agnia yang basah sedikit bengkak karena ulahnya.

Ares menatap Demian, menunjuk wajahnya. "Segera tinggalkan Rusia, jika kau masih ingin hidup!" Lalu pergi begitu saja menarik lengan gadisnya.

Mengarahkan Agnia masuk ke dalam mobil sport nya, dan segera menyusul masuk dibalik kemudi.

"Ares? Apa yang kau lakukan disini?"

"Kau tidak suka aku menyelamatkanmu dari bajingan itu? Apa kau mau tidur dengannya?"

Agnia menunduk menghindari tatapan Ares yang seolah ingin mengulitinya hidup-hidup. Ares menarik dagu Agnia, agar wanita itu menatapnya.

"Aku hanya lunch dan tidak tau ada dia disana."

Emerald EyesWhere stories live. Discover now