"Punya gue anjir," Ela merampas roti di tangan Leo. "Lo udah dibawaiin Papah kan? Mana?"

Leo berdecak. "Minta dikit,"

"Nggak mau," Ela keluar dari dapur sambil membawa rotinya membuat Leo mengumpat.

Akhirnya ia membuka kulkas dan mengeluarkan sisa coklat miliknya semalam. Tapi saat diambil hanya tersisa sedikit dan dia tau betul siapa pelakunya.

Leo melangkah keluar dari dapur, menghampiri Ela yang sedang menyuapi Haidar. Dengan tega Leo merampas rotinya.

"MAH LEO MAHHHHH!"

"Rotiii," Haidar ikut merengek.

"Ganti rugi coklatnya,"

"MAHHHH,"

"Bisa nggak jangan rame???" seru Dilla dari ruang tamu.

Leo memotong sedikit rotinya dan memberikan pada Haidar yang sedang menangis. Ia kemudian melangkah menuju lantai atas membuat Ela meneriaki namanya.

Leo menutup pintu kamar, lalu membuka jendela dan keluar menuju balkon. Seperti biasa duduk di kursi sambil mendengarkan musik.

Ia menoleh, menatap balkon sebelah yang sudah gelap. Ikara memang sejak kecil tidak suka begadang, jam tidurnya selalu teratur. Dulu Leo yang kerap kena omel karena suka tidur larut.

Leo tak sadar bibirnya mengulas senyum kecil begitu mengingat momen itu.


Tapi sesaat kemudian ekspresinya kembali datar karena seharusnya dia tidak bereaksi seperti ini.



Ada yang salah dengan Leo.




💞💞💞💞💞



Sakura : guys pada dimana?

Talia : ayo kumpul yuk

Bobi : OTW TURUN

Sakura : @leo @ikara

Talia : bob lu kalo lewatin kelas ikara samperin diaaa

Bobi : lah udah mau nyampeee

Talia : mereka masih kelas apa gmn?

Sakura : gatau

Sakura : call coba

Leo : otw

Bobi : nah

Talia : le tolong mampir kelas ikara dong

Talia : dia centang 1

Talia : tolong ya leee

Leo : ya





Leo menyampirkan tasnya di bahu sambil memasukkan hp di saku celana. Kemudian berbalik masuk lagi ke lift untuk menuju lantai atas. Ia menyender sambil memandangi angka yang terus berubah.

My Frenemy ( AS 10 )Where stories live. Discover now