B a b _ s e p u l u h

13.7K 951 135
                                    

"Pada beberapa situasi, akan lebih baik jika kamu tidak mengerti."
. . . . .

Setalah menghabiskan sisa harinya dengan berdiam diri diatas kasur dan merenungi setiap hal yang menimpa hidupnya. Esok harinya pagi-pagi Gala bergegas pergi, melajukan mobilnya tanpa ditemani siapapun.

Perdebatan dengan Chandra setelah sekian lama mereka tidak ada komunikasi membuat Gala kian dirundung kesedihan. Pikirannya berkecamuk, pertemuannya dengan Renja dan bagaimana respon Chandra seolah menjelaskan jika tidak ada lagi harapan untuknya memperbaiki semuanya.

Menelan ludahnya pahit. Gala menghela nafasnya panjang guna sedikit meredakan hatinya yang terasa perih.

Kenyataan mengenai Renja sungguh rasanya begitu sulit untuk diterimanya.

Rasa marah.

Sedih.

Kecewa.

Semuanya bercampur aduk. Membuat Gala merasa bahwa dirinya benar-benar tidak berguna karena keterlambatannya dalam menemukan Renja.

Tidak sadar, niatnya yang semula hanya ingin muter-muter menikmati suasana Bali. Gala justru menghentikan mobilnya disalah satu halaman ruko kosong yang bersebrangan langsung dengan butik milik Renja.

Setidaknya informasi yang ia peroleh dari pekerjanya mengenai tempat kerja Renja sedikit banyaknya membuat sakit dihatinya sedikit terobati. Dengan begitu, jika pada akhirnya ia tidak bisa memiliki Renja untuk dirinya. Ia tetap harus bertanggung jawab untuk meminta maaf atas semua hal yang terjadi diantara mereka dimasa lalu.

Gala kemudian keluar dari dalam mobilnya dan menyandarkan badannya dibadan mobil, sedangkan pandangannya menatap lurus kedepan. Memperhatikan bagaimana Butik tersebut yang nampak lengang dengan beberapa pengunjung yang mulai berdatangan.

Lama memperhatikan, kedua sudut bibir Gala terangkat ketika mendapati Renja yang semula sedang berbincang dengan pengunjung tertawa entah karena alasan apa. Hatinya berdesir, bahagia melihat senyuman Renja yang sudah sangat lama luput dari pandangannya.

Asik menatap kedepan sekalipun Renja sudah hilang dari pandangan matanya, perhatian Gala lalu beralih ketika telinganya mendengar suara benturan dan di susul dengan suara mengaduh tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Dan benar saja, tidak jauh darinya Gala mendapati seorang anak kecil yang tampak tengah berjongkok seraya membersihkan baju dan celananya dari debu.

Melihat itu seharusnya Gala tidak perlu perduli mengingat bagaimana suasana hatinya yang belakangan ini membuatnya kacau tidak karuan. Hanya saja ketika melihat masih ada beberapa bagian yang masih kotor luput dari pandangan anak itu membuat Gala yang semula hanya diam memperhatikan menjadi risih melihatnya.

Seraya mengambil sapu tangan yang selalu ia bawa disaku celana bahannya, hanya perlu beberapa langkah untuk kemudian membuat Gala sudah berdiri dihadapan anak laki-laki yang sepertinya tidak menyadari kedatangannya. Tanpa mengatakan apapun, kedua tangan Gala yang besar langsung meraih lengan kecil itu kedalam genggamannya untuk kemudian membersihkan kedua siku anak itu yang kotor dan terdapat beberapa luka goresan kecil disana.

"Lain kali hati-hati." Satu kalimat yang kemudian memecah keheningan yang semula melanda keduanya.

Gala lalu beralih pada kedua lutut yang juga terdapat luka goresan yang cukup dalam daripada yang disiku. Membersihkannya pelan-pelan, Gala justru yang meringis ketika ada pasir yang juga ikut menempel pada luka itu.

Kisah Yang Belum Usai (Lengkap) ✓Where stories live. Discover now