57. Akhir Bahagia

41 6 45
                                    

💕 Happy Reading 💕

.
.
.

Dua tahun kemudian

Tersenyum saat melihat pakaian istimewa yang akan ia kenakan besok kini sudah rapi tergantung di lemari. Setelah hari esok, kini dirinya akan terbebas dari hal-hal berbau kuliah. Entah itu tugas, ceramah dosen, dan hal menyebalkan lainnya.

Empat tahun berlalu, pahit dan manisnya kehidupan sudah berhasil dilalui. Ya, berhasil walau sempat nangis-nangis karena ditinggal Yuda yang harus kerja di Jepang. Tapi pada akhirnya, Diva berhasil melewati semuanya, menjalankan hubungan jarak jauh yang tentunya tidak mudah. Kalian tidak tau, kan? Jelas lah, yang tau hanya orang-orang tertentu!

✨✨✨

Matahari telah menampakkan diri tanda bahwa hari sudah pagi. Diva yang biasa bangun siang, kini dirinya sudah rapi dan siap untuk berangkat ke kampus.

Kali ini, Diva berangkat ke kampus bersama supir suruhan Radit. Dia tidak bisa mengantarkan Diva karena sibuk dengan pekerjaannya. Tak butuh waktu lama untuk sampai di kampus, Diva turun dari mobil saat sudah sampai di area kampus. Sedikit buru-buru karena sebentar lagi acaranya akan dimulai.

Benar saja, baru Diva hendak duduk acaranya sudah mulai. Semua susunan acara berjalan dengan lancar hingga pembagian hadiah pun sudah dilakukan.

"Diva!" Teriakan itu sudah tidak asing di telinga Diva, siapa lagi kalau bukan Rayita alias Ayi. Diva segera menghampiri Ayi yang ternyata sudah bersama Nayla dan Dhira.

"Cantik banget kamu," ucap Dhira saat Diva sudah sampai dihadapannya.

"Ih! Dari dulu juga cantik kali." Diva menjawab dengan rasa percaya diri yang tinggi.

"Pede betul!"

"Ini bocil mau ke mana? Lulus TK, ya?" ledek Diva.

"Puas-puasin deh, ngeledeknya. Pasti nanti kamu bakal kangen aku."

"Dih! Gak dulu!" 

"Gak nyangka ya, perasaan baru kemarin kita pertama ketemu di asrama," ujar Nayla.

"Iya, bener. Perasaan baru banget deh, aku nyangka kalo Diva itu preman."

"Gue kira dulu lo itu anak SD yang lagi nyasar." Adu mulut Diva dan Ayi seolah tak ada hentinya.

Saat sedang asik berbincang, tiga pemuda menghampiri mereka. Aksa, Raja dan Melvian yang juga lulus kuliah hari itu.

"Babe," sapa Melvian pada Ayi. Semuanya sudah berdiri di samping pasangannya masing-masing.

"Kita jadi liburan, kan?" tanya Aksa.

"Jadi," jawab Nayla.

"Papa juga udah kasih izin kalo emang mau pakai villanya," ucap Aksa.

Rencananya, mereka akan liburan di villa milik keluarga Aksa, dan liburan ini memang sudah di rencanakan dari jauh-jauh hari. Sore ini rencananya mereka akan pergi ke villa tersebut.

"Ih! Kasihan gak ada pasangannya," ledek Ayi.

"Ayi, gak boleh gitu," tegur Dhira.

College or ConfessUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum