Sister

210 5 0
                                    

Minetto's Mansion, 07:01 am.

"Baru bangun?" tanya Jarnovak dengan nada yang begitu santai saat baru saja dia masuk ke kamar di mana gadisnya tertidur, tapi ia baru saja melihat gadisnya yang baru menggeliat manja.

Gadis itu menganggukkan kepalanya pelan. "Iya, aku baru bangun. Semalam enak tidurnya nyenyak," ucap gadis itu dengan suara yang terdengar cukup halus dan juga kecil. Suaranya begitu imut, sama seperti wajahnya.

"Cuci muka dulu, terus sarapan bareng. Aku tunggu," ucap Jarnovak dengan nada bicara yang ikut lembut. "Aku tunggu di sini," lanjut Jarnovak. Ia masih betah memandangi wajah gadis kecilnya yang di matanya terdapat sebuah keceriaan di dalam diri gadis itu dan keceriaan yang gadis itu miliki membuat kehidupannya yang gelap menjadi bercahaya.

Gadis itu dengan santai menganggukkan kepalanya. "Ya udah, tunggu di sini. Aku mau ke Toilet, mau cuci muka dulu." Benar-benar gadis yang penuh dengan keceriaan, ia mengukirkan senyumannya yang terlihat begitu indah. Jarnovak menganggukkan kepalanya dengan begitu santai sambil memperhatikan gadis itu yang tengah melangkah menuju ke arah Toilet.

Sepertinya ke depannya kau akan menjadi milikku.

07:34 am.

"Pagi Om, Tante." Gadis itu menyapa orang yang sudah ada lebih awal di meja makan.

Sebuah senyuman terukir di bibir Elena. "Pagi sayang," sapa balik Elena dengan nada bicara yang begitu welcome.

Gadis itu duduk tepat di samping Jarnovak, sebab Jarnovak sudah menarik mundur kursi untuk gadis itu. "Makasih," ucap gadis itu padan Jarnovak. Jarnovak menganggukkan kepalanya dengan cukup santai.

Di sini hanya Sergei yang seolah kurang suka terhadap gadis ini, ada sebuah tanda tanya yang masih bersarang di dalam pikiran Sergei terhadap gadis ini dan Sergei tidak bisa menyembunyikan perasaan yang ia miliki terhadap gadis itu.

*****

09:03 am.

"Kak Ray," panggil gadis itu pada Jarnovak.

Jarnovak menatap gadisnya dengan tatapan tanda tanya. "Iya, ada apa?" tanya Jarnovak. Sangat terlihat kalau ada kasih sayang yang Jarnovak miliki terhadap gadis ini.

"Katanya Kak Ray mau anterin aku ke Rumah, tapi kapan waktunya?" tanya gadis itu saat dirinya teringat kalau waktu itu Jarnovak pernah berjanji padanya untuk mengantarkan dirinya ke Rumah.

Mendapatkan pertanyaan seperti ini membuat Jarnovak terdiam, pandangan Jarnovak berubah lurus tidak menatap gadis itu. Dirinya dibuat berpikir sekarang, karena jujur ia tidak ingin mengantar gadisnya ke Rumah. Akan ada sebuah perselisihan yang besar antara dirinya dan juga orang itu saat Jarnovak memilih untuk mengantar gadis ini kembali ke Rumah.

"Kak Ray!" jerit gadis itu dengan suaranya yang khas. "Kok Kak Ray malah bengong sih?" Ia merasa begitu kesal saat orang yang dia ajak berbicara malah terbengong dan mengabaikan pertanyaan yang sudah dia ajukan.

Jarnovak menganggukkan kepalanya. "Sekarang siap-siap, tapi belum tentu akan pergi." Ada sebuah rasa tidak percaya dalam diri Jarnovak sekarang, karena memang dirinya entah akan sanggup atau tidak menemui keluarga gadis itu. "Kakak ada urusan sebentar, nanti ke sini." Setelah itu Jarnovak langsung melangkahkan kakinya menjauh dari tempat ini.

Setelah menjauh dari tempat tadi, Jarnovak mengeluarkan benda elektronik dan kemudian menghubungi seseorang. "Ada sebuah hal yang ingin kubicarakan denganmu," ucap Jarnovak dengan nada yang penuh dengan keseriusan.

"Ada apa? Dia di mana?" tanya orang dari seberang telepon.

"Dia ada bersamaku, dia baik-baik saja. Tidak ada sedikitpun luka di tubuhnya, aku menjaganya." Jarnovak memang menjadi gadis itu sepenuhnya, ia tahu kalau tidak ada sedikitpun luka di tubuh gadis itu selama bersama dengannya. "Aku akan mengantar dia bertemu denganmu, tapi dengan satu syarat." Ada sesuatu hal yang ingin Jarnovak minta pada orang tersebut.

"Apa syaratnya? Kau ingin apa?" Dari nada bicaranya yang seperti ini, terlihat kalau apa pun syarat yang akan Jarnovak ucapkan, sepertinya akan dia turuti asalkan dia bisa bertemu dengan gadis yang sekarang tengah bersama dengan Jarnovak.

*****

10:07 am.

"Kakak!" teriak gadis itu saat melihat laki-laki yang sekarang tengah melangkahkan kaki dengan begitu santai ke arahnya. "I miss you, so much!" sambung gadis itu sambil memeluk Arsenka dengan pelukan yang penuh dengan kehangatan dan juga kerinduan.

Arsenka membalas pelukan gadis itu. "Miss you too, are you okay?" tanya Arsenka saat dirinya ingat kalau dalam satu minggu ke belakang gadis kecilnya tinggal di tempat yang merupakan kediaman musuh terbesar antara dirinya dan juga Ayahnya.

Gadis itu menganggukkan kepalanya. "Very well," jawab gadis itu dengan nada yang benar-benar ceria. Sikap seperti inilah yang begitu Arsenka rindukan. Ini juga menjadi salah satu alasan kenapa Arsenka begitu khawatir saat gadis kecil ini bersama dengan Jarnovak. Di mana ia sendiri tahu bagaimana karakter Jarnovak.

Dengan santai Arsenka berbincang dengan orang yang sudah lama ia rindukan dan juga ia khawatirkan. Jarnovak masih ada di sini dengan santai menemani gadis itu, tidak terjadi sebuah keributan sekarang meski orang yang merupakan bagian dari kelompok musuh besarnya datang dan melangkahkan kaki masuk ke kediaman keluarga Sacalorskaf.

Kenapa seperti ini, padahal beberapa minggu ke belakang sudah ada penyerangan yang begitu besar?

Flashback

"Apa syaratnya? Kau ingin apa?" Dari nada bicaranya yang seperti ini, terlihat kalau apa pun syarat yang akan Jarnovak ucapkan, sepertinya akan dia turuti asalkan dia bisa bertemu dengan gadis yang sekarang tengah bersama dengan Jarnovak.

"Tidak boleh ada salah satu orang suruhanmu yang mengangkat senjata saat aku datang ke tempatmu," ucap Jarnovak. Ia tidak bodoh, tidak mungkin ia akan masuk seenaknya ke dalam kandang iblis yang begitu keji dan juga sulit untuk dia kalahkan.

Arsenka berpikir sejenak. Ia ingin menolak, hanya saja ia memikirkan keselamatan seseorang. "Syarat darimu akan kupenuhi," ucap Arsenka. Memenuhi apa yang sudah orang itu ucapkan, maka sekarang sepi. Tidak ada sebuah keributan yang terjadi saat Jarnovak datang.

Gadis yang sekarang tengah bersama dengan Arsenka adalah adik kandungnya. Keylie Anatha Sacalorskaf.

Bukankah Arsenka anak tunggal?

Terus kenapa sekarang ada gadis yang berstatus sebagai adiknya?

Kenapa adiknya Arsenka bisa dekat dengan Jarnovak?

LOVE IS DANGEROUS : DEBILITATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang