Request Permission

390 7 1
                                    

The Pinthes's Programming room, 08:25 am.

The Pinthes's Programming room, 08:25 am

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ayo, lakukan." Arsenka sudah mulai geram saat dirinya sedari tadi berbicara dengan Lansonia, tapi sampai saat ini Lansonia belum menuruti apa yang dia inginkan.

Lansonia merasakan yang namanya kebingungan. "Aku kesulitan melakukan ini, karena dia adalah orang yang aku sa-

"Hal ini tidak akan membuat dia mati bodoh!" Kalimat Lansonia langsung terhenti sebab Arsenka yang berbicara. Nada bicara Arsenka naik sebab dirinya sudah benar-benar kesal pada pola pikir Lansonia yang begitu pendek.

"Kau menyuruhku untuk melakukan ini, tapi kenapa kau malah membentakku?! Tidak bisa kah kau berbicara dengan lembut saat kau membutuhkan bantuanku?" ceroscos Lansonia disertai tatapan tajam pada suaminya.

Lansonia merasa kalau hatinya tergores sebab sudah dibentak oleh Arsenka. Entah kenapa Lansonia merasa begitu mudah terluka saat Arsenka berbicara atau melakukan sesuatu hal yang kurang baik, padahal seharusnya dia sudah tidak asing dengan perkataan dan perlakuan yang seperti ini.

Terbiasa hidup dalam lingkungan yang kejam dan penuh dengan lika-liku perdebatan akan sesuatu yang direncakan yang sudah jelas bukan dalam hal baik, ternyata tidak membuat mental Lansonia kuat saat berhadapan dengaan Iblis yang berstatus sebagai suaminya.

Arsenka menatap Lansonia dengan tatapan yang tanda tanya. Akhir-akhir ini perempuan yang selalu membantah serta melawannya menjadi mudah tersinggung, padahal dia sendiri sering menyinggung dirinya.

"Lakukan sebelum aku semakin marah." Arsenka tidak tahu sampai kapan dirinya akan bisa menahan menahan amaranya, sehingga Arsenka langsung meninggalkan ruangan ini.

Melihat Arsenka yang melangkahkan kakinya meninggalkan dia di dalam ruangan yang terdapat begitu banyak monitor serta alat elektronik yang lainnya, membuat Lansonia merasa tidak enak.

Dengan berat hati akhirnya Lansonia melakukan apa yang sudah Arsenka lakukan, ia memulai untuk mengerjakan sebuah program yang sudah cukup dia pahami bagaimana memulainya, meski tidak begitu yakin jika akan berakhir sesuai dengan yang Arsenka inginkan.

Lansonia begitu jago dalam hal pemerograman yang membuat dirinya begitu diinginkan oleh banyak kelompok, tapi dirinya lebih memilih untuk berada di bawah La Scietto. Sudah jelas alasan yang Lansonia miliki selain La Scietto kelompok yang besar, karena ada sang pemilik hati di dalamnya.

Cara Lansonia mengendalikan sebuah program cukup apik, terutama saat dirinya disuruh untuk mengendalikan sebuah bom waktu. Perhitungan yang Lansonia miliki cukup tepat, sehingga tidak membuat rencana menjadi berantakan.

*****

Living Room, 09:13 am.

Living Room, 09:13 am

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LOVE IS DANGEROUS : DEBILITATINGWhere stories live. Discover now