Zidan Dominitricus

201 5 0
                                    

"Kau kenal siapa dia bukan?" tanya Arsenka dengan nada bicara yang terdengar begitu enteng. Arsenka terus memperhatikan Lansonia dengan tatapan yang penuh dengan makna. Senyuman miring terukir dengan begitu jelas di bibir Arsenka saat ia melihat Lansonia yang terlihat kebingungan dan juga tidak percaya.

Lansonia menatap Arsenka dengan tatapan yang tidak percaya. "Kenapa kau membawaku ke sini?" tanya Lansonia. Ia masih tidak mengerti apa tujuan Arsenka membawa dirinya ke kuburan seseorang yang pernah hadir di masa lalu, hal ini semakin membuat Lansonia tanda tanya akan maksud dari semuanya.

"Seorang pengusaha muda yang jatuh hati pada seorang bitch yang jauh dari kata tahu diri. Bersama dengannya hanya untuk memanfaatkan kekayaan dan juga kepintarannya. Beralibi seolah dia yang selingkuh, padahal dirinya sendiri yang selingkuh dengan seorang putra tunggal keluarga Minetto!" beber Arsenka dengan nada bicara yang begitu datar sambil terus memperhatikan Lansonia.

Gleck

Air liurnya terasa begitu sulit untuk ditelan sampai Lansonia harus dengan paksa menelan salivanya. Lansonia menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya saat dirinya mendengar Arsenka yang membeberkan kisah antara dirinya dan juga laki-laki yang sudah istirahat di mana peristirahatannya berada tepat di depannya.

Deova Zidan Dominitricus

Mata Lansonia semakin berkaca-kaca saat dirinya membaca nama pemilik bangunan yang merupakan tempat peristirahatan terakhirnya, bayangan masa lalunya kembali terputar dalam otaknya. Sekarang ia mengerti kenapa selama ini perbuatan Arsenka sering membuat dirinya teringat akan sosok laki-laki ini, karena memang Arsenka sengaja berniat untuk mengingatkan Lansonia pada laki-laki tersebut.

Arsenka menunjukan satu lembar foto yang tidak asing di mata Lansonia, ia ingat dan pernah melihat foto itu. "Kau sudah menemukan foto ini bukan?" tanya Arsenka sambil terus memegang foto itu sambil menunjukkannya pda Lansonia. Foto itu adalah foto yang sudah Lansonia temukan di laci meja kerja Arsenka waktu itu.

"Sebenarnya kalian ada hubungan apa?" tanya Lansonia. Sampai saat ini Lansonia bellum bisa memecahkan apa hubungaan antara Zidan dengan Arsenka. "Kenapa kau sebegitunya mengatur semua rencana ini, bahkan kau sengaja kan membuat moment yang mana moment tersebut mengingatkanku pada dia?" tanya Lansonia dengan penuh dengan keyakinan.

Senyuman milik Arsenka kembali terukir, terasa cukup bagus saat Lansonia menyadari hal yang memang merupakan tujuannya. Semuanya sudah Arsenka susun dan sengaja membuat Lansonia tersiksa oleh bayangan masa lalunya saat ia melakukan sesuatu hal yang hampir sama dengan apa yang sudah Zidan lakukan pada Lansonia.

"Apa yang kau tahu tentang dia?" tanya Arsenka. Ia ingin tahu seberapa jauh Lansonia mengenal sosok Zidan yang sepertinya sudah begitu banyak kenangan dan pengorbanan di masa lalu mereka. Sebenarnya Arsenka sudah tahu akan hal ini, semuanya Arsenka tahu.

Lansonia terdiam sejenak. "Dia laki-laki yang memang sudah sukses sejak dia masih usia 18 tahun, bahkan setahuku dia menyelesaikan sekolahnya dengan umur yang begitu muda. Dia laki-laki berkebangsaan Italy yang berasal dari keluarga Dominitricus, dia meninggal sebab kecelakaan." Lansonia memberi tahu Arsenka akan apa yang dia ketahui.

"Lanjutkan," ujar Arsenka. Rasanya masih banyak hal yang ingin ia dengar keluar dari mulut Lansonia.

Dalam-dalam Lansonia menarik napasnya, ia menatap Arsenka sejanak. "Aku bertemu dengannya saat ia berusia 19 tahun, eh—hampir mau ke 20 kayaknya. Saat itu aku sudah berusia 23 tahun, aku memang tidak sepenuhnya mencintai dia. Aku jauh lebih mencintai Ray," ujar Lansonia.

Napasnya terasa begitu berart sekarang saat ia mengingat betapa dirinya sudah melukai hati laki-laki yang begitu baik padanya, ia baru merasakan rasa sakit itu sekarang. Banyak pengorbanan yang sudah Zidan berikan padanya, tapi dirinya malah memilih untuk mengorbankan Zidan sebab dirinya jauh lebih cinta pada seorang Jefray Arnovak.

Seorang pengusaha muda yang jatuh hati pada seorang bitch yang jauh dari kata tahu diri. Bersama dengannya hanya untuk memanfaatkan kekayaan dan juga kepintarannya. Beralibi seolah dia yang selingkuh, padahal dirinya sendiri yang selingkuh dengan seorang putra tunggal keluarga Minetto.

Lansonia kembali ingat dengan kalimat yang sudah Arsenka ucapkan. Apa yang sudah Arsenka ucapkan tidak ada yang salah. Zidan memang seorang pengusaha muda yang jatuh hati pada dirinya, apa yang sudah dia perbuat pada Zidan jauh dari kata tahu diri. Zidan banyak berkorban untuknya, tapi dirinya bersama dengan Zidan hanya untuk memanfaatkannya saja.

Saat ia memutuskan Zidan, awalnya ia mengatakan kalau Zidan sudah menyelingkuhinya. Namun, yang sebenarnya terjadi adalah dia yang selingkuh pada Putra tunggal keluarga Minetto, yaitu Jarnovak. Ada sebuah perasaan menyesal yang mendadak timbul dalam diri Lansonia, tapi sepertinya hal ini timbul dari sikap yang sudah Arsenka tunjukkan padanya, bukan dari kesadaran hatinya.

Arsenka merasa ada kepuasan yang datang saat melihat Lansonia yang sekarang seolah tengah tersiksa dengan pikirannya sendiri. Di mana bayangan masa lalu yang berisikan sebuah pengorbanan yang sudah Zidan lakukan, hal-hal baik yang sudah Zidan berikan bercampur dengan rasa menyesal yang entah kenapa bisa dia rasakan sekarang.

"Asal kau tahu, dia meninggal bukan murni dari kecelakaan." Arsenka menarik napasnya dengan begitu dalam saat dirinya merasakan kembali rasa sakit saat mengingat kejadian tersebut. Rasa tidak rela dan juga tidak ikhlas terputar dalam ingatan Arsenka.

Lansonia mengernyit bingung, ia tidak tahu apa penyebab kecelakaan tersebut. Setahu dirinya memang murni dari sebuah kecelakaan. "Kalau tidak murni, apa alasan yang membuat dia kecelakaan?" Lansonia merasa ingin tahu apa alasan utama yang membuat Zidan kecelakaan sampai akhirnya meninggal dunia.

"Kau." Dengan begitu enteng Arsenka berucap sambil menatap Lansonia yang mengernyitkan keningnya penuh kebingungan. 

"Alasan utamanya adalah dirimu. Dia sebenarnya sudah tahu kalau kau menyelingkuhinya, dia hanya pura-pura tidak tahu akan hal itu. Dia masih memenuhi semua keinginanmu sampai akhirnya kau mengakhiri hubungan kalian, dia hancur saat itu. Dia sengaja datang ke sini dari Italy, padahal di waktu itu ada sebuah tender yang begitu besar yang mampu membuat dirinya jauh lebih sukses."

Arsenka menghentikan kalimatnya sejenak, menetralkan persaan yang baru saja muncul dalam dirinya. "Dia mengetahui semua kebusukan dari bitch yang begitu dia cintai. Cinta melemahkannya, dia mabuk. Kecelakaan itu terjadi sebab dia yang sedang mabuk dan juga memikirkanmu!" Deru napas Arsenka semakin meninggi, tangannya mengepal penuh dengan emosi.

Melihat Arsenka yang seperti in membuat dirinya merasa lemah dalam seketika. Sampai saat ini masih ada pertanyaan yang terus berputar dalam pikiran Lansonia. "Kau tahu semua itu, tapi dari mana kau tahu semua itu?" Lansonia benar-benar tanda tanya dari mana Arsenka tahu semua ini. "Kau siapanya dia?" tanya Lansonia lagi. "Apa mungkin kalian bersaudara?" Benar-benar banyak tanda tanya dalam pikirannya.

Seringai Arsenka kembali terukir. "Menurutmu?" tanya Arsenka dengan nada yang begitu enteng. Sama sekali tidak ada niatan dalam diri Arsenka untuk menjawab pertanyaan yang sudah Lansonia ucapkan.

Lansonia menggelengkan kepalanya. "Tidak. Tidak mungkin kalian bersaudara, karena dia anak tunggal." Lansonia tahu kalau Zidan adalah anak tunggal, tidak mungkin Arsenka adalah saudara Zidan, terlebih kebangsaan mereka saja berbeda. 

"Dia anak tunggal dari keluarga Dominitricus, kau pewaris tunggal Sacalorskaf. Apakah mungkin ada hubungan antara kalian berdua?"

LOVE IS DANGEROUS : DEBILITATINGWhere stories live. Discover now