Brief

684 12 0
                                    


Sacalorskaf's Mansion, 07:27 am.

"Bagaimana rasanya saat seorang Armens menjadi seorang Sacalorskaf dalam waktu yang singkat?" tanya seorang perempuan yang tengah menggunakan mini dress berwarna maroon yang senada dengan lipstick yang menempel di bibir perempuan itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana rasanya saat seorang Armens menjadi seorang Sacalorskaf dalam waktu yang singkat?" tanya seorang perempuan yang tengah menggunakan mini dress berwarna maroon yang senada dengan lipstick yang menempel di bibir perempuan itu.

Kedua netra yang terlihat tajam terus memandang perempuan yang ada di hadapannya dengan tatapan yang seolah ingin mencibir habis perempuan itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedua netra yang terlihat tajam terus memandang perempuan yang ada di hadapannya dengan tatapan yang seolah ingin mencibir habis perempuan itu. Banyak hal yang berputar tak beraturan dalam pikiran tersebut.

"Aku tidak ingin menjadi seorang Sacalorskaf, bahkan menjadi bagiannya saja aku enggan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tidak ingin menjadi seorang Sacalorskaf, bahkan menjadi bagiannya saja aku enggan. Alasan utama yang membuatku menerima pernikahan yang sangat tidak aku inginkan, karena tunanganku. Aku melakukan semuanya untuk dia, bukan untuk seorang Sacalorskaf."

Sambil menahan amarah yang muncul, Lansonia menjelaskan semuanya dengan penuh kejujuran. Sampai saat ini saja dia belum bisa menerima sebuah kenyataan bahwa dirinya sekarang sudah jelas menjadi bagian dari keluarga Sacalorskaf.

Sebuah senyuman miring tercetak di bibir perempuan itu. "Jangan bersikap sombong di dalam Rumah orang. Ingat, kau hanya orang asing yang mendapatkan sebuah keberuntungan untuk bisa tinggal di dalam Rumah ini." Sebuah ekspresi yang begitu puas tercetak di bibir perempuan itu.

"Tujuan kau berbicara ini denganku apa? Ingin memancing amarahku atau apa?" Lansonia tidak bisa tenang mendengarkan banyak cibiran yang berisikan sebuah ejekan yang terkemas dalam kalimat yang sepintas terdengar sopan, tapi semua itu hanya sepintas saja, sebab kenyatannya berbanding terbalik.

LOVE IS DANGEROUS : DEBILITATINGWhere stories live. Discover now