Bagian 39

1.4K 75 12
                                    

Keesokan hari Lila baru sampai di apartment yang terletak tak jauh dari Universitas tempat Lila belajar. Selama di Yaman Lila memilih untuk tinggal di Apartement daripada di Asrama.

Lila merebahkan tubuhnya menatap langit-langit apartment, rasa letih terus menjalar di tubuh nya. Rasanya masih begitu malas untuk merapihkan pakaian.

Dddrrrtttt..

Perhatian Lila teralihkan pada ponsel yang masih berada di dalam tas, dengan malas gadis itu bangkit lalu mengambil ponsel lalu membuka nya. Satu pesan muncul pada layar ponselnya. Dahi Lila berkerut ketika membaca nama sang pengirim pesan.

Gus Khafi
Sudah sampai?

Lila tersenyum tipis ketika mengetahui isi pesan tersebut, tak menuggu waktu lama Lila langsung membalas.

Alhamdulillah Gus,
Saya baru sampai di apartment

Syukur lah, maaf karena saya tidak bisa mengantar dirimu

Tidak apa-apa Gus

Kotak yang saya titipkan kepada Rehan sudah kamu terima?

Lila terdiam, hampir saja dia lupa kotak itu. Terakhir Lila simpan dalam tas, segera Lila bangkit lalu membuka tas miliknya.

"Huuhh.. Untung aja masih ada. " Gumam Lila begitu sebuah kotak kecil berwarna biru tua ada dalam genggaman nya.

Ahh iyaa Gus, sudah saya terima
Terima kasih Gus

Sama-sama
Yasudah kalau begitu saya pamit akan ada
kajian di Pesantren. Assalammualaikum

Waalaikumsalam

Begitu selesai mengirim pesan, Lila langsung mematikan ponsel lalu beralih pada kotak kecil pemberian Khafi. Karena penasaran akan isinya, gadis itu mengocok-ngocok kotak itu.

Dibuka nya kotak tersebut, alangkah terkejutnya Lila ketika mengetahui isi yang ada di dalamnya.

"Cantik. " Gumam Lila mengeluarkan sebuah kalung dalam kotak tersebut, kalung putih berbandul kan permata. Juga ada sebuah surat di dalam nya.

To. Lila

Maaf karena saya begitu lancang memberi mu ini, saya hanya ingin berterimakasih karena kamu sudah mau menerima saya kembali. Pakailah, walau ini bukan lah kalung mewah tapi saya harap kamu sudi untuk memakainya.

Khafi

"Inilah kenapa aku selalu mencintai mu, Gus. Karena hanya kamu yang dapat menemukan cara agar membuatku bahagia, walau hanya sebuah perhatian kecil. Karena ketulusan mu yang membuatku mencintaimu. " Gumam Lila tersenyum kemudian langsung memakai kalung pemberian Khafi.

******
Pembelajaran sudah dimulai sejak beberapa minggu lalu, bahkan Lila kembali kerutinitas seperti biasa yakni sibuk dengan tugas dan bimbingan skripsi yang akan ia proses.

"Nay gimana skripsi mu? " Tanya Lila pada sahabat sekaligus teman sekamar Lila yang juga berasal dari Indonesia bernama Naya.

"Alhamdulillah udah mulai jalan. "

Bahtera Cinta Gus KhafiWhere stories live. Discover now