Chapter 30 : Usai

357 31 18
                                    


-Kehilangan adalah sebuah kata paling menyakitkan, apalagi kehilangan seseorang yang paling berarti dihidup kita.

••••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••••

"Danu lo masih disini?"

Namun tak ada jawaban dari ruangan rawat itu, Nayla sudah bangun meskipun gadis itu tak merasakan Danu berada disisinya, mungkin Danu sudah pergi, semalam gadis itu tidur terlalu nyenyak tidur didada Danuarta.

Seketika dipikiran Nayla hanya ada sosok Danuarta, laki laki yang selalu ada disisinya meskipun dia selalu tersakiti.

Bola matanya yang Indah nan lentik, bibirnya yang tipis dan senyuman palsunya yang teramat Nayla rindukan.

"Makasih lo selalu ada disisi gue"

Senyuman gadis itu mengembang, walaupun semua orang selalu mematahkan Nayla, namun tetap ada Danu yang selalu membuat gadis itu kuat dan bertahan.

Hingga akhirnya dia tau, bahwa Danu diam diam mencintai Nayla, Danu mengubur perasaanya dalam dalam agar persahabatan mereka tak hancur.

Dan sekarang Nayla sadar, bahwa dia telah jatuh terlalu dalam, Nayla sadar sebegitu berharganya seorang Danuarta, sekatang Nayla tahu bahwa dia benar benar mencintai Danurata.

Hanya Danuarta.

*******

"Penyakit anak ibu semakin parah" dokter menghela napas pelan "Udah gak ada lagi harapan"

Danu kembali dirawat dirumah sakit karena setelah pulang menemani Nayla, tiba tiba kepalanya pusing dan darah terus keluar dari hidung, dengan cepat semalam Siska membawanya kerumah sakit.

Disana laki laki itu terbaring tak berdaya, wajahnya begitu pucat dan badannya semakin hari semakin mengurus.

"Nayla gimana ma?"

Dalam kondisi seperti ini Danu tetap menanyakan Nayla.

"Nayla pasti butuh Danu sekarang"

Danu membuka matanya lebar, laki laki itu menangis menggenggam kuat tangan sang mama "Danu tau ma, sebentar lagi Danu pasti pergi"

Siska mati matian menahan tangis agar terlihat tetap kuat, hati Siska teriris melihat anak semata wayangnya sedang terbaring antara hidup dan mati.

"Kamu anak yang kuat"

"Kamu anak mama yang hebat, kamu adalah lelaki sejati Na, kamu selalu lindungi gadis yang kamu cintai"

Danu sudah terlalu lelah dengan Dunia, dengan harapan harapan yang selalu saja patah, untuk sesaat Danu ingin pergi lebih lama lagi.

Dear Baskara [End]Where stories live. Discover now