Chapter 2 : Ditepis Harapan

300 76 9
                                    


"Memang salah berharap sama manusia."

📖📖📖


"Bisa jemput gue?" Tanya Nayla di dalam sambungan telepon, matanya tak lepas memperhatikan jam dinding yang menunjukan pukul 08.00 Malam.

"Dimana?"

"Dirumah gue, gue mau ke toko buku bentar"

"Oke gue kesana sekarang!"

Senyum kecil terukir di wajah cantiknya, gadis yang menggunakan hoodie panjang itu berdiri dihalaman rumahnya, menunggu Baskara datang sebentar lagi untuk pergi ketoko buku yang ada dipersimpangan jalan.

Kadang Nayla bingung dengan sikap Baskara yang seolah berubah ubah, kadang serasa pacar, kadang serasa teman, dan kadang serasa bukan siapa siapa.

Ia sudah melupakan kejadian tadi pagi, walaupun perasaan kesal masih terus mendominasi dengan kebencian, seolah Baskara adalah orang paling sibuk didunia jika sudah berhadapan dengan Milka.

"Kok belum datang juga!" matanya perlahan memejam bersamaan dengan angin malam yang bersemilir sedikit mengusik rambutnya yang berantakan.

Gadis itu memilih duduk dikursi halaman rumahnya, tak peduli dengan hawa dingin yang seolah menusuk tulangnya, ia hanya menunggu Baskara, pikirannya mencoba positif mungkin Baskara terjebak macet.

Namun hatinya berkata lain, kenapa Baskara terus membuat gadis itu kecewa "Apa Baskara pergi sama sipelakor, padahal dia janji mau jemput gue"

Waktu berjalan secara cepat sekejap mata, jam sudah menunjukan pukul 09.00 malam, satu jam menunggu Baskara diluar rumah, namun laki laki itu belum kelihatan Batang hidungnya hingga kini.

Gadis itu kembali menghidupkan hp yang tergeletak dimeja, mencoba menghubungi Baskara lewat telpon, namun tak ada balasan, padahal jelas jelas laki laki itu sedang online, bahkan ceklis dua abu abu pun masih belum berubah.

"Brengsek!" umpat gadis itu kesal, hampir meyangkan hp nya ke lantai.

Bagimana tidak kesal, ia menunggu lama Baskara untuk menjemputnya, namun 10 menit yang lalu Milka membuat Story instagram yang tertera poto Baskara dengan dirinya sedang dibioskop berduaan.

Kekesalan Nayla belum berakhir, apalagi saat tadi ia rela menunggu dalam demi pulang bareng Baskara. Tapi nyatanya laki-laki itu malah meninggalkannya dan memilih pulang bareng dengan gadis sialan itu.

"Bajingan lo berdua!"

Nayla menghembuskan napas lelah, mencoba menahan amarahnya, dan mengatur napasnya yang kini tak beraturan "Liat aja lu pelakor, habis lu besok sama gue"

Ancaman Nayla tidak main-main. Ia bukan gadis lemah yang akan diam saja saat milik nya di usik orang lain, kalau perlu Nayla akan menghabisi gadis itu jika dia mau.

Sekarang tak ada lagi harapan menunggu Baskara kesini, padahal ia sudah siap-siap sejak tadi. Lihat saja besok, apa yang akan Nayla lakukan pada dua manusia tidak tahu diri itu.

Suara deruman motor terdengar menuju rumahnya, memperlihatkan seorang laki laki dengan motor ninja tinggi, Nayla sudah tahu siapa orang itu, DANUARTA.

Dia, Danuarta. Selalu datang di waktu dan kondisi yang tepat. Apakah memang Danu hadir untuk mengobati luka Nayla yang tak kunjung sembuh?

"Ayo naik!" ajak Danu sambil mengulurkan tangannya kearah Nayla, sedangkan Nayla hanya terdiam merendam rasa kekesalannya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dear Baskara [End]Where stories live. Discover now