Chapter 20 : Semoga saja

198 47 3
                                    

HAPPY READING♡

Setelah mengganti seragamnya kini Nayla dan Danu pergi kerumah sakit untuk menemui Baskara, rasanya Danu tidak pernah siap jika Nayla kembali kepelukan Baskara, hanya terluka seolah akan ada kalimat perpisahan yang lebih lama.

Nayla membuka pintu ruangan Baskara dirawat, gadis itu tersenyum tipis sampai pandangannya mengarah pada Milka yang sedang menyuapi Baskara bubur.

"Makan yang banyak biar lo cepet sembuh" Milka masih terus Setia menyuapi Baskara, laki laki itu hanya mengangguk sembari memakan bubur yang rasanya hambar.

Milka mengambil tisu mengelap noda bubur yang menempel dipipi laki laki itu "Biar gak belepotan" ucap pelan gadis itu, Nayla hanya menelan ludahnya menyaksikan pemandangan yang kurang mengenakan menurutnya, mendadak suasana menjadi sedikit canggung karena kehadiran Nayla.

"Ngapain lo kesini?" suara Milka yang terdengar tidak bersahabat itu membuat Nayla mendadak menghentikan langkahnya.

"Gue cuma mau jenguk Baskara" Balas Nayla, jelas ada sorot kekecewaan dinetra kelamnya.

Baskara hanya diam laki laki itu sama sekali tak berkutik, seolah bingung harus berpihak pada Nayla atau Milka.

Milka memutar matanya malas, sejenak berhenti dari aktivitas menyuapi Baskara "Maksud gue, lo ngapain disini lo itu gak dibutuhin Nay!" hardik gadis itu, sampai pandangannya mengarah pada jaket Danu yang Nayla kenakan.

"Lo liat Bas..." Milka menujuk kerah Nayla, sampai Baskara sadar bahwa Nayla mengenakan jaket milik Danuarta.

"Lo ada hubungan apa sama Danu?" pertanyaan dingin itu tiba tiba keluar dari mulut Baskara, membuat Nayla menggeleng.

"Jawab gue Nayla, lo pacaran sama dia?" Baskara semakin menekankan pertanyaannya, memang baru baru ini Baskara sering memperhatikan tingkah laku Nayla yang semakin hari semakin dekat dengan Danu.

Nayla menghela, jelas ada sorot kekecewaan disana "Gue gak ada hubungan apa apa sama dia, dia cuma ngelindungi gue karena tadi seragam gue basah" beber Nayla dengan jelas hanya takut terjadi kesalah pahaman.

"Lo gak percaya sama gue?" tanya Nayla masih memandang Baskara dengan tatapan yang seolah menyimpan banyak luka.

"...Gimana gue bisa percaya sama lo Nay..." Baskara mengarahkan pandangannya pada Nayla "Apa lo udah ngelakuin hal gila sama Danu?"

Nayla lantas menggeleng, bendungan air mata dan perasaan sesak yang tiba tiba memenuhi dirinya "Cukup, gue bukan cewe kaya gitu.."

"Gue pikir lo berubah, tapi nyatanya lo tetep kaya gini Baskara" Air mata itu perlahan turun, kini ia tahu tak ada yang benar benar tulus, kecuali Danuarta.

"Cih air mata buaya, Pergi sekarang Nay, jangan ganggu Baskara lagi istirahat" usir Milka dengan penuh kebencian.

"Tenang gue bakal pergi kok" gadis itu meninggalkan ruang rawat Baskara dengan perasaan yang berkecamuk, ia pikir Baskara akan selalu ada, Baskara akan selalu membela dia, dan dia pikir Baskara berubah tapi nyatanya tidak.

Itu hanya sebuah omong kosong.

*********

Nayla berjalan dilorong rumah sakit sendirian, lalu pikiranya berkelana tentang semesta yang entah kenapa tidak begitu baik kepadanya, selalu saja hancur entah itu karena mamanya, karena keluarga dan karena Baskara.

Isakan begitu terdengar disana bersamaan dengan alunan suara hujan yang entah kenapa tiba tiba turun sore ini.

"WOY!" Danu menepuk pundak gadis itu dari belakang, membuat Nayla otomatis membalikan badan.

Dear Baskara [End]Where stories live. Discover now