Chapter 27 : incident

183 31 1
                                    

"Dia bunuh diri bu!"

Hanya ada gelengan tak percaya dari Danu, bahkan dari jarak jauh laki laki itu melihat semuanya, tak ada kata kata yang keluar dari mulut Danu, seketika seluruh tubuhnya melemas, hampir tak sadarkan diri. Tutur batinnya seolah menolak.

"Gak mungkin" hanya ada perkataan kosong di tenggorokannya "dia bukan Nayla kan?"

"Dia pasti orang lain kan?" tawa sumbang keluar dari mulut laki laki itu, seluruh tubuhnya bergetar bahkan melihatnya saja ia tak berani.

Hening.

"Rio bilang sama gue itu bukan Nayla kan?" pertanyaan laki laki itu tak mendapat jawaban dari Rio, Rio menelan ludah ketika Danu memberikan pertanyaan retoris.

Jelas yang tergeletak disana adalah Nayla.

"Jawab gue" Air mata laki laki itu keluar untuk kesekian kalinya, hanya terdengar suara sayup sayup kericuhan yang terjadi.

"Lo liat sendiri, dia Nayla"

Bahkan laki laki itu tak berani menghampiri gadis yang tergeletak dengan darah yang terus mengalir disana, semua siswa SMA Merdeka heboh, bisikan bisikan pro dan kontro terdengar jelas.

"Nayla gue mohon" suara serak laki laki itu terdengar begitu menyakitkan, nyaris tak terdengar, debaran jantung yang berdetak tak biasanya seketika semakin cepat.

"ENGGAK!"

Darah segar keluar dari hidung laki laki itu, disertai dengan penglihatan yang mulai memburam, seketika semuanya menggelap.

Danu tak sadarkan diri.

Tim Medis segera mengangkat gadis itu dengan hati hati, membawa nya kerumah sakit agar nyawanya dapat tertolong.

"Dia beneran Nayla? Yang pacarnya Baskara itu?"

"Gila sih sampe bunuh diri disekolah, pasti tertekan banget"

"Gue denger nih, si Nayla emang suka self harm"

"Udah gue duga"

Dari sana terdengar suara bu Maya dengan pengeras suara "Anak anak sekalian, ibu mohon masalah ini jangan sampai kalian sebarkan"

Hening.

"Ibu dan kepala sekolah akan menyelidiki kasus ini lebih dalam"

Diujung sana Baskara diam seribu bahasa, kedua tanganya terkepal kuat mata laki laki itu sudah membendung, air matanya nyaris keluar.

Baskara kembali meremat seragam yang ia gunakan, ia gagal, ia telat, dan ia kalah.

"Gue telat!"

"Gue telat" satu helaan nafas ia hembuskan secara kasar "Ini semua salah gue"

Air mata Baskara turun, ia telat menyelamatkan Nayla tadi, padahal saat kejadian Baskara melihat bagaimana dengan jahatnya Milka mendorong Nayla, dan bagaimana aura ketakutan Nayla terlihat saat itu.

Sorot mata laki laki itu kosong, ia benci situasi ini, dan yang paling menakutkan, ia tak ingin Nayla pergi.

"Kenapa lo dorong Nayla, Bangsat" Baskara mencengkram kuat seragam Milik Milka, membuat gadis itu ketakutan.

"Lo udah gila bajingan, lo gak waras" Baskara menarik rambut Milka kasar, membuat gadis itu merintih kesakitan.

"Kenapa hah? Kenapa lo marah bukannya harusnya lo seneng kalau dia mati"

Plak!

"Bajingan Lo, lo itu gila Milka"

"Karena gue pengen Nayla Mati!!"

Dear Baskara [End]Where stories live. Discover now