CHAPTER 32

106 10 1
                                    

    

   Sebelum baca jangan lupa kasihVote dan ramaikan komen di setiap                       paragraf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   Sebelum baca jangan lupa kasih
Vote dan ramaikan komen di setiap
                       paragraf.

Yang belum follow akun wattpadku        
  aku sarankan untuk segera follow
  biar nggak ketinggalan notif kalau
     Kisah si botak & bisu update.

            Ayo follow KolorApon_

⚠️Harap bijak ketika membaca⚠️

               HAPPY READING!!!

                            ------------

Si bisu
|Pinky, sedang apa?
|Jangan lupa ibadah Mingguannya
|Harus taat sama Tuhan
|Nanti aku jemput kamu pake sepeda
|Sekalian sholat dhuha bareng ya
05.12

Pinky tersenyum sambil memandang layar ponselnya. Ia baru saja bangun tidur dan ketika dia mengecek ponsel ternyata sudah pesan dari Hawi. Ah, cowok bisu itu manis sekali.

"Hawi, Hawi. Gimana gue gak makin suka sama lo!"gumam Pinky.

Pinky turun dari atas kasur kemudian membuka tirai jendela, memejamkan matanya sejenak. Menghirup pasokan oksigen di pagi hari ke dalam paru-parunya.

Mimpi apa dia semalam? Sampai Hawi mau mengajaknya jalan bersama.

Laki-laki bisu berwajah polos tersebut ternyata sangat menyenangkan, lebih menyenangkan daripada Asta. Eh? Untuk apa juga ia mengingat tentang mantannya yang bajingan itu, merusak suasana hati aja!

Pinky duduk di kursi meja belajarnya membuka buku diary, ia kemudian menuliskan sesuatu.

Namanya Hawi Clavion Harvey, dia laki-laki bisu yang sudah resmi jadi teman sebangkuku, dan aku berharap dia juga jadi teman hidupku.

Pinky mengangkat alisnya ketika dia membaca ulang tulisannya.

"Apaan sih gue, nggak jelas banget!"Ia malah jadi ilfil sendiri bacanya.

Pinky menutup kasar buku diary-nya tersebut kemudian bangkit dari kursi dan berjalan menuju kamar mandi.

"Gue berharap, kali ini nggak gagal lagi."

 

                           ----------

Haven di depan sebuah cermin besar ia menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Bibir kering, kepala botak tanpa rambut, serta wajahnya sepucat mayat. Wajah kerennya kini sudah di gusur di gantikan oleh wajah yang mengerikan.

Haven membuang napasnya panjang kemudian berjalan mendekati nakas untuk mengambil obat-obatan yang sebelumnya sudah disiapkan oleh Hawi.

Haven menatap butir-butir pil di atas telapak tangannya dengan malas.

KISAH SI BOTAK & BISU SELESAI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang