SEBELUM MEMBACA FOLLOW DULU🤗
"Louis, kepala kamu kenapa bisa botak gitu?"tanya Hawi, raut wajahnya terlihat benar-benar sangat polos. Seperti biasa ia berbicara dengan bahasa isyarat. Ya, Hawi itu tuna wicara bisa disebut bisu.
"Atau emang sengaja...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Hawi Clavion Harvey)
SELAMAT MEMBACA
***
"Yaaah... Udah di tutup gerbangnya."
Tatapan Louis beralih ke arah Mahen. "Ini semua gara-gara emak lo! Kalo aja tadi gak nyuruh gue berhenti-"
Mahen langsung menyemprot ucapan Louis."Heh! Patrick Malvaron Lays, gue gak terima ya emak gue di salahin gini."
"Patrick Malveron Louis!"ucap Louis membenarkan."Lo jangan seenaknya ngubah nama orang. Gue ubah juga amandel lo ke anu lo, mau?"
Badrikha yang berdiri di belakangnya hanya menonton dengan tangan yang menyilang di dada. Entahlah, melihat kedua sahabat gesreknya bertengkar itu suatu hal yang menghibur.
Terlalu sibuk berdebat, keduanya sampai tidak sadar bahwa satpam yang bertugas menjaga gerbang, kini sudah ada di depannya.
Laki-laki bertubuh gempal dengan seragam hitam putih itu melangkah mendekat, mulai mengintrogasi.
"Kalian telat?"
"Basa-basinya kurang keren. Kalo gak telat kita udah masuk duluan, pak."
Satpam dengan name tag Bondan itu tergelak."Yaudah masuk,"
