CHAPTER 26

105 11 2
                                    

    Vote dulu yuk, biar nggak lupa.
Ramaikan kolom komentar juga ya

              Selamat membaca!

                           ----------

                           ----------

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


"Mami, papi. Hari ini adek mau minta uang tambahan."Louis memang suka sekali mengganti panggilan, kadang memanggil mereka mama, papa, mami, papi, bunda, ayah sesuai mood saja.

"Uang tambahan? Emang uang Bunda transfer minggu kemarin udah habis? Kamu pake foya-foya ya?"tanya Syera sembari memasukkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

Louis menggeleng."Bukan buat pake foya-foya, Bun."jawabnya.

"Terus buat apa? Masa iya, uang yang Ayah transfer ke rekening kamu udah habis aja. Ayah mentransfer kamu tuh banyak tau, 5 juta. Emang kurang?"
Ardhan bertanya seraya melahap roti yang sudah di isi selai rasa kacang.

Sebenarnya nggak kurang, cuman ya buat tambah-tambahin aja sih. Mau beliin Hawi sepeda baru!"Louis hanya bisa berkata jujur lewat batinnya.

"Nggak kurang sih, tapi nanti jam 9 Badrikha ada turnamen futsal. Louis mau ikut ke sana!"

Dahi Syera mengernyit."Ngapain ikut kamu? Mau main futsal juga?!"Syera yang sedari tadi hanya menyimak kini membuka suara.

"Nggaklah! Ngapain juga Louis ikutan main futsal? Lagian Louis ikut ke sana mau bantuin orang yang jualan."Louis menjawab setelah selesai meminum susunya.

"Apa? Kamu mau bantu-bantu orang jualan? Tumben banget. Udah tobat kamu? Udah bosan jadi anak Bunda sama Ayah? Mau jadi gelandangan sekarang? Baguslah,"

"Ya kali, Bun."Louis mendengus."Anak ganteng mirip Jaehyun NCT gini mau jadi gelandangan?"Ia mengusap-usap kepalanya yang botak itu."Louis mau bantu penjualnya biar dagangannya mereka cepat habis,"jelas Louis, raut wajahnya sombong. Kurang baik apa dia? Udah ganteng, baik hati, rajin menabung lagi.

"Dih, bilang aja mau jajan susah amat kayaknya."Ardhan menimpali ketika mendengar ucapan anaknya.

"Botak-botak....."Syera geleng-geleng.

"Ini beda konteks ya, Pa."

"Iya-iya, terserah kamu aja tak botak."

Louis menjulurkan tangannya ke arah Ardhan.

"Apa?"

"Uang,"jawab Louis tersenyum lebar.

Ardhan merogoh dompet dari saku celananya."Berapa?"

Jari Louis menunjukkan angka lima.

Ardhan yang langsung mengeluarkan uang lima ribuan kepada anaknya.

"KOK LIMA RIBU?!"

"LIMA RIBU BELI APAAN? SEBLAK DOANG SEKARANG HARGANYA GAK ADA YANG LIMA RIBUAN, INI CUKUP BUAT BELI AQUA DOANG."

KISAH SI BOTAK & BISU SELESAI✔️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ