SEBELUM MEMBACA FOLLOW DULU🤗
"Louis, kepala kamu kenapa bisa botak gitu?"tanya Hawi, raut wajahnya terlihat benar-benar sangat polos. Seperti biasa ia berbicara dengan bahasa isyarat. Ya, Hawi itu tuna wicara bisa disebut bisu.
"Atau emang sengaja...
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Bu Maudy yang saat ini sedang berada di perpustakaan mencari beberapa buku untuk ia jadikan referensi bahan mengajar. Ia sudah berkeliling dari satu rak buku ke rak buku lain. Namun, buku yang ia cari-cari belum ketemu. Kemarin ia melihat buku itu ada di rak nomor satu bagian paling atas, tapi saat ia ingin mencari buku itu tidak ada.
"Pak Igun,"panggil Bu Maudy ke arah penjaga perpustakaan yang kebetulan melintas dihadapannya.
Pak Igun menoleh."Iya, Bu. Ada yang bisa saya bantu?"Ia tersenyum ramah.
Bu Maudy berucap."Kemarin saya liat ada buku matematika di rak ini, yang sampulnya warna biru. Tapi sekarang kok nggak ada ya, pak?"
"Oh, buku yang itu. Kemarin saya abis bersih-bersih perpus sama nata-nata buku, biasalah Bu. Anak-anak kalo minjem buku naruhnya sembarangan saya capek beresin lagi,"
"Kalo buku yang ibu cari nggak ada di rak ini. Mungkin bisa jadi udah ada di pindahin, Bu. Coba ibu cari aja ke rak paling ujung!"saran pak Igun.
Bu Maudy mengangguk, ia tersenyum. "Makasih, pak. Atas sarannya ya, pak." ujarnya."Nanti saya cari sendiri di rak ujung, bapak lanjutin aja acara bersih bersihnya."sambungnya.
"Baik, Bu."pak Igun mengangguk. Ada kemoceng di tangan kiri pak Igun dan di bahu kanannya juga tersampir kain serbet putih dengan motif garis-garis hitam.
Pria tua itu kembali melanjutkan kegiatan bersih-bersihnya.
Bu Maudy kembali mencari buku, dia melangkah menuju salah satu rak ke rak lain. Sampai akhirnya ia berada di rak buku nomor lima yang letaknya paling ujung.
Bu Maudy tersenyum ketika berhasil menemukan buku yang ia cari. Lantas ia menarik dan mengeluarkan buku tersebut dari rak. Bu Maudy hendak melangkah pergi, tapi ia urungkan. Ia kembali melihat secara detail susunan buku dalam rak tersebut.
Bu Maudy baru menyadari jika di rak buku nomor lima itu berbeda dengan keempat rak sebelumnya yang ia lihat barusan. Semua buku dalam nomor lima ini di susun berdasarkan warna sampul buku. Dan yang lebih anehnya lagi, dalam rak buku itu hanya ada tiga warna sampul buku, ketiga warna itu adalah biru, hijau, dan merah.