CHAPTER 2

424 29 0
                                    

                  AYANG LOUIS 💞

                  AYANG LOUIS 💞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

            SELAMAT MEMBACA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


            SELAMAT MEMBACA

                             ***

Pak Daniel yang notabenenya seorang guru matematika paling muda itu pun tengah menerangkan materi di depan papan tulis. Freya, gadis dengan wajah yang  dipenuhi make up itu sama sekali tidak memperhatikan materi yang pak Daniel terangkan, ia justru sibuk mengobrol dengan Grace Natalie, teman sebangkunya.

"Gue kemarin liat cowok lo. Mukanya babak belur."kata Grace, gadis cantik itu memulai pembicaraan.

"Habis berantem mungkin. Lo gak tau aja Renzo kayak gimana,"ucap Freya.

Semua murid SMA Andromeda sudah tahu bagaimana bengalnya seorang Renzo Jacxuel. Berkelahi dan mencari masalah dengan murid lainnya sudah menjadi agenda sehari-hari. Namun, sebengal-bengalnya Renzo, ia adalah seorang cowok yang sangat setia dan perhatian.

"Gelang lo baru ya?"tanya Grace kepo karena sedari tadi ia melihat Freya selalu menggerakkan tangan kanannya yang melingkar sebuah gelang perak dengan bandul matahari gelagat Freya sudah seperti ibu-ibu arisan yang sedang pamer gelang emas.

Freya terkekeh."Iya nih. Baru beli tau kemarin, mahal."Freya memamerkan gelang barunya. Gelang tersebut dibeli Freya dari hasil mencuri uang Paula kemarin.

"Bagus gak?"tanya Freya.

"Bagus."balas Grace.

"Iyalah, kan gelang mahal. Lagian lo juga pasti gak bakal mampu buat beli gelang kayak yang gue pake."ucapnya menusuk hati Grace.

Tok tok tok

Pintu kelas terketuk dari luar, muncul Hawi. Ia membawa satu cup jus jeruk. Pak Daniel menghentikan aktivitas menulis deretan rumus di papan tulis.

"Iya. Masuk,"Pak Daniel merespon.

"Maaf pak, saya terlambat."Hawi menyembunyikan jus jeruknya di belakang punggung.

"Duduk,"perintah pak Daniel tegas.

"Makasih pak."Hawi hanya membalas dengan senyuman hangat.

Hawi berjalan cepat menuju tempat duduknya. Ternyata disana sudah ada Pinky sedang menunggu. Duduk sebangku dengan gadis itu adalah sebuah bencana.

KISAH SI BOTAK & BISU SELESAI✔️Where stories live. Discover now