CHAPTER 11

186 14 0
                                    

Vote dulu biar nggak lupa. Ramaikan komentar juga ya... Semangatin aku
         supaya bisa cepat update!
       

              SELAMAT MEMBACA!

                           ------------

                           ------------

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Hawi berjalan dengan membawa satu kantong plastik berwarna putih

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Hawi berjalan dengan membawa satu kantong plastik berwarna putih. Ia baru saja membeli roti coklat kesukaan Haven di toko 'Matteo Pranaja' yang berada di ujung kompleks.

Rumah Hawi dengan toko itu letaknya yang lumayan jauh, tetapi cowok bisu itu tetap berjalan kaki. Dan meskipun begitu, tidak ada guratan kelelahan di wajah Hawi. Ia tersenyum ramah dan menyapa setiap orang lewat yang dia kenal.

"Abah Wawan!"sapa Hawi ia menepuk pelan pundak laki-laki tua itu sembari mengumbar senyum.

Laki-laki tua yang bernama Wawan itu membalas sapaan Hawi dengan senyuman, lalu kemudian ia kembali menjajakan mainan dagangannya. Biasanya Abah Wawan menjajakan mainan dari kompleks perumahan satu kompleks ke perumahan lain.

"Nak Hawi,"Abah Wawan terkekeh.

Hawi kembali melangkahkan kakinya tapi ketika sampai di taman kompleks ia berhenti sebentar.

Matanya menyipit saat melihat anak kecil tengah duduk di bangku taman sendirian. Di lihat dari belakangnya mirip Venus! Pikirnya begitu.

Hawi mendekati anak itu."Venus,"

Anak kecil itu menoleh."Hai, Venus!,
sapa Hawi seraya tersenyum."Kamu kok sendirian aja,"ia juga ikut duduk di sebelah Venus.

Venus tersenyum."Kak Hawi abis dari mana?"tanyanya,"Itu kak Hawi bawa apa?"

"Kakak abis beli roti,"jawab Hawi, dia mengangkat tinggi-tinggi kresek putih itu seraya tersenyum.

"Kak Hawi, Venus boleh minta rotinya nggak? Satu aja."Venus menundukkan kepalanya, ia malu. Dan memainkan ujung sepatutnya.

"Venus, mau yang rasa apa? Kak Hawi suapin ya."

"Boleh, kak?"tanya Venus sumringah.

Hawi mengangguk."Iya, boleh. Venus pilih aja! Ada rasa coklat, rasa anggur, durian, sama keju."

KISAH SI BOTAK & BISU SELESAI✔️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon