My Hot Waitress

my hot waitress 21 ♡bernama coco♡

Simpan dulu ke library atau reading list kalian.

Happy reading.

☆☆☆

"Hey malam sayang." Sapa verra saat melihat anaknya yang baru saja memasuki area meja makan.

"Malam mom, maaf ya tadi ketiduran sebentar." Darren beranjak duduk di sebrang adiknya yang sedari tadi sudah sibuk dengan makanan di piringnya.

"Its okey, yuk kita mulai makan." Bergerak mengambilkan makanan kepada sang suami.

"Mama kangen banget suasana kayak gini, apalagi darren jarang di rumah, meirra juga baru pulang." Ucapnya sambil memandang kedua anaknya yang sibuk sendiri dengan makanannya.

"Tapi kan meirra sekarang sudah pulang mah." Ujar meirra sambil tetap memasukkan makanan ke mulut.

"Waktu meirra baru pulang kemarin kita juga makan bersama seperti ini kan mom?" Tanya darren memastikan.

"Iya, tapi kamu waktu itu langsung pulang, coba saja tadi mommy tidak ke apartmu pasti kau tidak akan mengunjungi mansion." Jawab verra panjang lebar.

"Iya, nanti darren tidur di sini kok." Sahut darren menenangkan.

Verra yang mendengar itu pun langsung tersenyum. "Awas sampai berubah pikiran!" Ancamnya.

"Udah sayang, sekarang darren kan udah disini." Lerai alexander sambil mengelus lengan istrinya.

"Setelah ini ikut daddy ke belakang." Ajaknya kepada darren.

Darren yang mendengar itupun langsung menolehkan kepala kepada sang ayah sambil mengangkat salah satu alisnya.

"Memberi makan para anak-anak." Terangnya saat melihat sang anak kebingungan.

"Oke."

"Meirra mau ikut." Sahutnya.

"Kemana?" Tanya darren sengit.

"Itu, katanya ke belakang." Menjulurkan lidahnya.

"Iya, nanti tanganmu ini yang akan aku berikan ke mereka." Ucapnya sambil menodongkan pisau makan ke pergelangan tangan meirra.

"Ihhh, KAKAK." Teriak meirra dengan kencang sampai membuat darren mengelus telinganya.

"daddy..." Panggilnya sambil memelas.

Alexander yang melihat tingkah usil darren pun hanya menghela nafas. "Udah darren, lanjutkan makanmu jangan terus mengusili meirra."

Darren hanya menganguk sambil tertawa lirih melihat adiknya yang sedari tadi masih mengelus-elus tangannya.

"Itu tadi bekas makanmu ya? Ihh jorok banget sih." Teriak meirra kegelian.

"Enggak, tadi ngambil dari sini." Ujarnya sambil menunjuk set makan di sebelahnya.

"Awas aja sampai kotor." Sungutnya.

Setelah itu acara makan berlangsung dengan hening. Mereka saling fokus dengan hidangan di piringnya masing-masing.

☆☆☆

Darren mengikuti daddynya menaiki golf car yang akan mereka gunakan untuk menuju ke hutan buatan belakang mansion. Yang merupakan rumah bagi para satwa ayahnya dan ada beberapa yang merupakan milik darren.

Karena kesibukan darren dan dia sudah jarang tidur di mansion miliknya. Jadi, alexander terus nemerus membujuknya agar mau memindahkan beberapa hewan ke sini.

Menurutnya, agar hewan-hewan lebih banyak diperhatikan, mudah mendapatkan perawatan dan masih banyak lagi. Padahal darren tau maksud ayahnya adalah ingin memiliki para hewan itu. Yang memang susah untuk mendapatkan beberapa hewan itu harus menembus beberapa perizinan hingga masih banyak lagi.