my hot waitress 17 ♡markas inti♡

3.4K 79 5
                                    


Hay

Hayyy

Maaf ya kalau ada typo🔥

Vote dulu ayo, biar aku tambah semangat.

HAPPY READING GUYSS🌟

☆☆☆

Darren mengerjapkan mata ketika merasakan pergerakan disebelahnya. Setelah mengumpulkan kesadarannya darren baru menyadari jika dirinya tidur dengan memeluk fella.

Bahkan, sekarang fella menenggelamkan kepalanya di dada darren karena tidurnya terganggu dengan sinar matahari yang mengintip dari balik kelambu.

Darren berusaha bergerak sepelan mungkin memiringkan tubuhnya menghadap fella sambil menyangga kepalanya menggunakan tangan kanannya. Berusaha menghalau cahaya agar tidak membangunkan tidur nyenyak fella.

Tangannya bergerak menyingkirkan rambut yang menutupi wajah fella. Memandang wanita itu dengan tatapan lembut. Sebenarnya dirinya sedikit merasa bersalah karena telah melampiaskan hasratnya kepada fella.

Bisa saja dirinya melampiaskan hasratnya ke wanita lain saat masih di club maupun memanggil wanita kemari namun darren tidak melalukanya dan malah pergi ke fella.

Entah mengapa setelah meniduri fella beberapa waktu yang lalu dirinya seperti kembali ingin merasakan fella lagi. Dan hal itu semakin membuatnya takut jikalau semakin lama fella akan menimbulkan efek candu kepadanya.

Darren yang merasa hari semakin siang pun berusaha untuk beranjak ke kamar mandi. Bergerak sepelan mungkin dengan tangannya berusaha menarik selimut fella hingga dadanya.

Berlama-lama berdiri di bawah shower meresapi setiap air yang tumpah membasahi tubuhnya. Setelah puas dia langsung menyambar handuk dan pergi ke walk in closed. Mencari baju dan sepatu yang cocok untuk dirinya kenakan hari ini.

Setelah selesai dia langsung berjalan ke kamar. Namun, langsung menghentikan jalannya saat menyadari fella tidak berada di atas tempat tidur. Beberapa saat kemudian terdengar gemericik dari kamar mandi yang berarti fella berda di dalam sana.

Dia memutuskan pergi ke dapur dan bertemu dengan bik ani yang sedang mencuci piring.

"Bik,"panggilnya.

"Eh adenn, selamat pagi. Aden ingin sarapan dengan apa den?"tanya bik ani ramah.

"Pagi, mau sandwich telur bik dua ya." Ucapnya sambil duduk di meja makan.

"Iya, ditunggu sebentar ya." Dengan segera bik ani memanggang roti dan menggoreng beberapa telur.

"Bibik sehat bik?" tanya darren. Tatapannya masih mengarah ke beberapa berkas yang berada di depannya.

"Alhamdulillah sehat den." Jawab bik ani yang dapat darren dengar dengan lirih.

Fella yang sudah lelah menangis sedari tadi pun memenggelamkan seluruh tubuhnya mulai dari kepala hingga kaki ke dalam buth tub yang sudah dirinya isi penuh.

Setelah merasa dia membutuhkan oksigen dia langsung memunculkan kepalanya kepermukaan. Tangannya bergerak megusap seluruh bagian wajah hingga kepalanya.

Setelah merasa lebih tenang dia langsung mencari baju yang cocok untuk hari ini. Memakai celana kain panjang dan kaos lengan pendek berwarna cream.

Merasa perutnya sudah keroncongan fella segera keluar dari kamar sambil menyisir seluruh rambutnya yang basah.

Saat menuruni tangga kakinya berhenti karena melihat darren duduk di meja makan sambil tangannya bergerak lincah diatas laptop.

Fella berjalan perlahan dan duduk di sebrang darren yang masih fokus mengetik. Menahan nafasnya beberapa detik, mengendalikan dirinya agar tidak menangis atau bahkan berusaha mencakar seluruh wajah manusia yang berada di depannya saat ini.

My Hot WaitressWhere stories live. Discover now