4

4K 595 15
                                    

Hotel itu adalah hotel bintang lima di kawasan elit. Yuniza mendongak memandangi chandelier di langit-langit lobi yang tinggi. Bukannya Yuniza belum pernah ke hotel berbintang sama sekali. Ini adalah pengalaman pertamanya datang ke hotel ini. Dan dia gugup. Sangat gugup sampai-sampai dia lupa membawa tasnya saat diturunkan Deyon di drop off. Pada akhirnya Keysha harus menelepon Deyon yang tengah memarkir mobil di parkir bawah untuk membawa tas Yuniza saat naik ke lobi.

"Tasnya di jok belakang. Iya yang tadi Za duduk. Yang, cari yang benar. Nggak mungkin nggak ada. Apa? Jatuh di lantai? Astaga, anak itu mikir apa sih di mobil sampai bisa jatuhin tas. Untung jatuhnya masih di mobil. Ya udah cepat ke sini. Kami tunggu dekat jendela. Dari pintu masuk sebelah kanan..."

Yuniza tidak lagi mendengarkan percakapan telepon Keysha dan Deyon. Dia beralih melihat pintu masuk sembari bertanya-tanya bagaimana sosok pria itu. Pria yang berpotensi memakinya gila karena mendesak ingin nikah padahal baru kenal. Pria itu pula yang mungkin akan pergi duluan karena ekspektasinya dipatahkan penampilan Yuniza. Bisa saja pria itu berharap bertemu teman kencan buta berwajah Raline Shah. Jujur saja, Yuniza tidak memiliki garis wajah serupa Raline.

Pikiran-pikiran buruk semakin menyesaki kepalanya. Dia mulai menghayal sosok si pria. Pria gemuk yang tawanya berbau busuk. Atau pria kurus dengan tatapan mesum. Bagaimana jika pria itu adalah pria super keren berjas biru tua yang baru saja melewati pintu hotel? Yuniza menggeleng. Jika pria yang akan ditemuinya sekeren itu, dia yakin akan kena depak setelah hanya menyebutkan nama. Pria tampan dan maskulin akan menyukai perempuan sempurna. Pria tampan dan perempuan cantik adalah kombinasi yang ideal di dunia ini.

"Kenapa geleng-geleng?"

Pertanyaan Keysha menarik perhatian Yuniza. "Aku banyak pikiran," akunya. Dia butuh seseorang untuk memahaminya, walaupun sedikit.

Keysha menggenggam tangan Yuniza yang ada di pangkuan, meremas ringan seakan itulah caranya membagikan kekuatan. Sekalipun Yuniza marah pada Keysha atas ulah gila yang diperbuatnya bersama Deyon, pada akhirnya Yuniza tetap menyayangi Keysha. Di rumah, Keysha adalah keponakan. Di luar itu, Keysha adalah teman, sahabat, dan musuh yang akan dicarinya.

"Kalo kamu nggak bisa sama pria ini, kasih aku kode. Aku yang bakal jemput kamu. Kalo dia berani macam-macam, Deyon bisa maju," kata Keysha dengan kepercayaan diri memancar pada binar matanya.

Yuniza tergelak. Dia melihat sosok Deyon yang muncul dari salah satu lorong menuju lobi. Wajahnya yang celingukan mencari sosok mereka membuatnya tambah geli. Bagaimana bisa Keysha berani menunjuk Deyon sebagai bodyguard-nya di saat pemuda itu begitu kurus dan berwajah cantik? Hal yang paling mengherankan Yuniza ialah kemampuan Deyon menghamili Keysha dalam figur ringkih tersebut.

"Aku bisa siram pria itu kalau berani macam-macam." Yuniza membebaskan tangannya dari Keysha. Kemudian dia berdiri untuk memanggil Deyon.

Telapak tangan Yuniza disodorkan pada Deyon yang setengah berlari menghampiri. "Mana tas gue?"

Deyon meletakan tas tangan warna cokelat susu di atas telapak tangan Yuniza. "Lo nggak bisa berbasa-basi sedikit?" keluhnya.

"Gue rasa lo tahu alasan gue nggak bisa berbasa-basi sama lo." Yuniza membuka tas dan menarik ponselnya. Dia tidak memedulikan decakan sebal Deyon. Toh, akan selalu ada Keysha yang menenangkan perasaan Deyon. Yuniza mempunyai kepentingan lain.

Sebuah pesan muncul di layar ponsel Yuniza yang terkunci. Buru-buru dia membuka pesan itu. Pesan yang sangat singkat.

Saya sudah tiba.

Dia terlambat, pikirnya. Dia bergegas pergi. Keysha dan Deyon terperanjat, lalu segera mengejarnya. Atas arahan petugas hotel yang ditemui di lobi, Yuniza tahu di mana letak restoran, tempat pria itu menunggu. Dia berbelok pada salah satu lorong yang menjauhi tengah lobi. Keluar melalui sepasang pintu kaca, mereka tiba di taman belakang hotel. Restoran tujuan mereka sesuai namanya, sangat bernuansa Bali.

Grapefruit & Rosemaryحيث تعيش القصص. اكتشف الآن