07 - 16 June 2018

285 41 3
                                    

Selamat hari Kamis semuaaa, semoga harinya baik' aja dan sehat selaluu, selamat siang di hari Kamis‼️ di sini kayaknya udah mulai ga beres nih🤭🤭 jangan lupa vote+follow deh karna ak follback kokk💐


Happy reading!!




"Saat masuk tahun 2020 bulan Februari, Alister ditugaskan untuk keluar negeri namun beberapa hari sebelum keberangkatannya, Alister, Zadie dan Astérix menghilang tanpa jejak. Lalu tak lama, Zadie ditemukan tewas bersimbah darah di kamar hotel, disusul oleh Astérix dan Christopher yang tiba-tiba mengundurkan diri dari perusahaan, Alister yang masih tidak ditemukan hingga saat ini, entah dia masih hidup atau tidak, lalu berakhir perusahaannya jatuh di tangan adiknya." Felix kembali menyesap kopinya dengan tenang, ia begitu tenang menceritakan semua kejadian 2 tahun yang lalu.

"Christopher..?" Nerezza sedikit ragu dengan nama itu.
Felix pun menyodorkan sebuah foto dengan beberapa coretan berwarna.

Jika dilihat lagi coretan tersebut merupakan coretan nama dari setiap orangnya.

Christopher, Astérix, Zadie, Helena, Alister, Felix. Christopher itu benar-benar mantan tunangannya, dan di foto itu juga terdapat kakaknya yang tengah dirangkul oleh Alister. Lalu Astérix yang juga merangkul Zadie. Foto ini diambil dengan latar belakang pantai pada tanggal 19 Oktober 2019.

"Saya boleh membawa ini?" Felix yang mendengar pertanyaan Nerezza sebenarnya sedikit terkejut.

"Silahkan tapi tolong jaga baik-baik, hanya itu kenangan yang saya punya." Felix kembali melirik arlojinya. "Saya permisi dulu, ini hampir mendekati jam masuk kantor."
Nerezza hanya mengangguk dan terus mengamati foto tadi.

Nerezza menyalakan ponselnya dan menghentikan rekaman yang menyala sedari tadi, hal ini bisa menjadi bukti. Selanjutnya, mengintrogasi Christopher lalu mencari tahu tentang Astérix.

Ia segera keluar dari cafe untuk kembali ke rumahnya dan mencatat setiap bukti yang didapatnya.

Selama perjalanan, Nerezza terus menggumam kan nama Astérix. Entah kenapa ia merasa tidak asing dengan nama tersebut.

"Astérix..." Gumam Nerezza.

Sesampainya di rumah, ia segera memasuki garasi lalu memarkirkan kendaraannya.

Kriet...

Pintu utama terbuka dan langsung menampakkan keadaan ruang tamunya yang sepi itu.

Nerezza pun langsung menuju lift untuk menemui Christopher di lantai dua, di lantai dua memang dikhususkan untuk kamar tamu. Bahkan Christopher mempunyai kamar tamunya sendiri dengan papan kecil bernama Chris.B di depan pintu kamarnya.

Decitan pintu terdengar saat Nerezza membuka kamar Christopher. Sepi. Itu yang Nerezza lihat, dirinya tidak mendapati Christopher sedang asyik rebahan dengan ponsel yang selalu ditangannya.

Nerezza segera menelepon Christopher untuk menanyai keberadaan orang itu.

"Halo, kau dimana Chris?"

"OH! Kau menanyai keberadaan ku? GOSH! Apa kau kesepian jika aku tidak ada hmm..?"

"Ergh katakan saja, aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu."

"Oke-oke, sekarang aku sedang di apart Justin. Lalu apa yang ingin kau tanyakan? Bertanya via telepon saja, aku sedang sibuk memeriksa cctv kantorku."

"Tunggu, aku ke mini library dulu."

Tanpa menunda lagi, Nerezza segera memasuki mini library dan duduk didepan komputer sesudah memasang kacamatanya.

One Kiss Away from Killing[✓]Where stories live. Discover now