29 - Burn it All

160 20 3
                                    

Haiiii, sabaaaaar hitung mundur aja sampai aku update epilog😁😁 dan kali ini, ada yang akan menemui seorang psikolog😁 jangan lupa votenya kakak, ramein juga donkk, promosiin sekalian kalau ga keberatan😁😁

(n.) ·–&–· = ditempat lain.
        ____ = beberapa jam kemudian.





Happy reading



14 Juli 2022

Satu minggu telah berlalu dari saat di mana Chloe mendapatkan mimpi buruknya. Chloe bahkan sempat berpikir bahwa mimpi itu dikendalikan oleh orang lain.

Pasalnya, mimpi itu tentu saja aneh. Chloe selalu dapat mengingat jelas apa yang dimimpikannya, tetapi tak dapat bercerita bagaimana gambaran mimpi itu pada orang lain termasuk Agnes. Padahal, Chloe sudah menyusun kalimat sedemikian rupa hanya untuk menceritakan mimpinya pada Agnes. Namun, cara itu juga tidak berhasil.

Beberapakali juga Chloe sempat mendengarkan bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk bunuh diri atau mengakhiri hidupnya, tetapi dengan sigap Agnes menolong sahabatnya itu.

Dan kini, Chloe sedang duduk menunggu antrean untuk konsultasi dengan dokter psikiater yang biasa dipanggil dokter Lora.

"Chloe Zoey."

Panggilan dari suster membuat keduanya berdiri, Agnes yang menggenggam tangan Chloe dan mereka berjalan ke ruangan dokter Lora.

Cklek...

Memasuki ruangan itu, mereka langsung disambut hangat oleh dokter Lora yang sudah menangani Chloe akhir-akhir ini. Jadi, mereka bisa dikatakan sedikit akrab.

"Halooo, selamat sore Chloe, Agnes. Bagaimana sekolahnya hari ini?" Sambut hangat sang dokter.

"Baik Dok, hari ini juga oke-oke aja kok." Jawab Chloe yang langsung duduk di kursi yang berseberangan dengan dokter Lora dan dibatasi oleh meja sang dokter.

Sedangkan Agnes duduk di sofa tunggu yang tak jauh dari tempat Chloe duduk. "Hari ini oke dokter, kayak biasa dan fun-fun aja."

Dokter Lora tersenyum. "Baiklah, semoga bahagia selalu. Oke Chloe, apa ada yang ingin di keluhkan?"

Terlihat, Chloe menggeleng kecil lalu dokter Lora mengangguk.

"Bagaimana dengan bisikan yang mengganggumu akhir-akhir ini?" Tanyanya lagi.

"Sudah berkurang sih Dok, tapi kadang kalo malem pas mau tidur suka ganggu banget. Dan kalo mau tenangin diri sama pikiran tuh suka susah jadi waktu tidurnya agak berantakan." Jelas Chloe.

Agnes yang sedari tadi menyimak pun mengedarkan pandangannya menatap sekeliling serta seisi ruangan.

Ternyata ruangan dokter Lora sungguh nyaman dan barang-barangnya sangat aesthetic.

Terdapat dua rak buku dengan tinggi yang sedang dibelakangnya meja dokter Lora, tentu saja rak itu penuh akan buku yang entah buku apa.

Lalu saat Agnes mengalihkan pandangannya, ia justru salah fokus pada papan nama kecil yang terletak di atas meja dokter Lora.

Papan yang bertuliskan Dr.Loralei R.R.A.

Lalu Agnes kembali mengedarkan pandangannya sampai berhenti pada jendela ruangan dokter Lora.

Zrrsh...

Jendela yang terbuka, menampakkan keadaan di luar sedang hujan deras.


·–&–·

One Kiss Away from Killing[✓]Where stories live. Discover now