28 - Walkman Tape

136 25 2
                                    

Haiii kita ketemu lagii, kalian akan disambut oleh amukan dari salah satu tokoh😁 ga lupa ya hitung mundur menuju epilog hehehehe, tenang sebentaaaaaaar lagi.

(n.) ____ = beberapa jam kemudian.





Happy reading



BRAK!

"ANAK SIALAN! KELUAR KAU!"

Suara teriakkan suara pria membuat Chloe terkejut. Siapa yang berteriak padanya pagi-pagi begini?

Chloe tahu suara siapa itu. Itu adalah suara Ayahnya. Tapi, mengapa Ayahnya berteriak padanya?

Chloe mempercepat langkahnya menuruni tangga, hingga netra nya bertemu dengan manik mata milik sang Ayah— Julian Robert.

Perempuan itu mengembangkan senyumnya, melupakan teriakkan Ayahnya yang memanggilnya 'anak sialan' tadi.

"Ayah!" Chloe berlari, merentangkan tangannya hendak memeluk sang Ayah karena baru kali ini Ayahnya berinisiatif datang menemuinya.

Namun, bukannya mendapat balasan dari pelukannya, Chloe justru mendapatkan tamparan keras di pipinya.

Plak!

Tamparan itu sampai membuat chloe terkejut. Benar-benar terkejut.

"A-ayah..." Lirih Chloe.

Julian mencengkeram kedua bahu Chloe. "JANGAN PANGGIL SAYA AYAH! SAYA TIDAK SUDI PANGGILAN ITU KELUAR DARI MULUT KOTOR MU."

Chloe menatap Ayahnya tak percaya. "Apa yang Ayah maksud?" Pelupuk matanya memerah menahan tangis.

"Diam kau anak haram!"

Bugh!

Dugh!

Brak!

Plak!

"Ashhh." Desis Chloe menahan sakit di perutnya.

Perutnya dipukuli, kepalanya juga dihantam ke meja yang jaraknya tak jauh, tubuhnya dibanting bahkan pipinya kembali ditampar.

Matanya menjadi sayu, tak bisa melihat jelas apa yang Ayahnya lakukan.

Dalam pandangannya yang memburam, samar-samar ia bisa mendengarkan suara-suara yang bersahutan.

Klek...

"Chloe!"

"Om! Om ngapain?! Itu anak om sendiri!"

Suara yang Chloe sangat kenali, suara temannya— Agnes.

Chloe merasa tubuhnya terangkat dan setelah itu kehilangan kesadarannya.


____

"... Chloe..."

"... Chloe!"

"Chloe!"

Yang dipanggil langsung membuka matanya dan langsung mendudukkan tubuhnya dari posisi telentang.

Baru saja terduduk, rasa sakit di kepalanya semakin bertambah membuat Agnes yang duduk didekatnya langsung menghampiri sahabatnya itu.

"Ish, lagian langsung bangun!" Agnes kini memegang kedua bahu Chloe menuntunnya untuk kembali telentang.

Agnes memindahkan tangannya menjadi mengusap kepala Chloe. "Kata dokter masih harus istirahat dulu."

Dengan pergerakan ragu, Chloe mengangguk pelan.

One Kiss Away from Killing[✓]Where stories live. Discover now