10 - Keychain

216 36 2
                                    

HALOOO YAALLAH AKU LUPA UPDATE ASTAGAAAAA, Senin busy😓😓😓 yauda hari ini aku mau up walaupun gatau ada yang masih buka wp atau ga, enjoyyyyyyy, janlup vote!!!!! Klo vote nya banyak nnti ak makin rajin dehhh hehdhrrhehe


Happy reading!!




Dor!

Dor!

"Bagus, tembakan mu tidak meleset sama sekali."

Pagi ini, tepat di rumah keluarga Akuma di bagian halaman belakang yang luas terdengar suara pistol yang suaranya terdengar sampai living room. Saat ini seseorang tengah latihan pistol bersama sang kepala keluarga Akuma— papa Valdis. Tidak, yang sedang berlatih saat ini bukanlah Nerezza. Melainkan Kaliya yang memang sedang mampir, katanya sekalian saja untuk mengasah kemampuannya.

Nerezza? Dia sedang duduk dipinggiran, sesekali matanya berkedip terkejut kala mendengar peluru ditembakkan. Duduk seperti anak kecil yang melihat orang dewasa melakukan aktivitas.

Papa Valdis pun mengarahkan pandangannya pada Nerezza. "Ini lagi, kamu kenapa gak mau latihan lagi?"

"Gak mau deh, males, capek, aku juga kagetan." Jawab Nerezza sekenanya.

"Udah jadi remaja jompo itu Yah." Kaliya menimpali Kaliya memanggilnya dengan sebutan Ayah, setelah dirinya ditinggalkan oleh Ayah kandungnya yang lebih memilih selingkuhannya.

"Kayak kamu ngga aja!" Nerezza menatap kesal kearah Kaliya dengan tangannya yang menunjuk pada temannya.

"Masih muda kok udah jompo, Papa aja udah tua masih bugar." Sang Papa menengahi adu mulut mereka. Walau terkesan mendukung Kaliya.

"Ih! Kok Papa dukung Kaliya sihh?!" Nerezza memalingkan wajahnya seraya mengerucutkan bibirnya lucu.

"Ada apa ini?" Suara bariton membuat mereka menoleh kearah pintu yang menghubungkan halaman belakang ke dapur.

"Uncle!" Nerezza pun menghampiri Pamannya yang berada tak jauh dari sana sembari bersidekap dada.

"Uncle Lean~~" Nerezza berhambur kedalam pelukan Pamannya tersebut. Paman Nerezza bernama Leandre Loki Akuma yang terkadang dipanggil Lean, Andre, atau Loki.

For your information, Paman Lean bekerja sebagai pengacara dan detektif terkenal yang sering memenangkan atau memecahkan suatu kasus, jadi kasus se-sulit apapun bisa dipecahkan. Bahkan ia bisa mengetahui pelaku utama sebuah kasus tanpa harus bukti yang banyak, ucapannya sering sekali benar. Tapi, kakaknya— Papa Valdis tidak mau memakai jasa adiknya karena ingin menyelesaikan kasusnya sendiri tanpa merepotkan orang lain. Walau sekarang yang melanjutkan kasus kematian Helena adalah Nerezza.

Paman Lean membalas pelukan Nerezza. "Apa kabar?"

"Baikk!! Uncle baik juga kan? Ayo ngobrol di dalam." Nerezza melihat Pamannya itu mengangguk lalu menarik tangan Pamannya menuju living room.

Kaliya yang masih berada di sana terkekeh kecil sampai notifikasi dari ponselnya membuat dirinya langsung mengambil ponsel dari saku celananya. Ia pun menolehkan kepalanya kemudian menyadari bahwa Papa Valdis mengikuti Nerezza ke living room. Jadi, tinggal dirinya seorang di halaman belakang.

________

Agnes🎭

: Lu harus dengerin rekaman ini

: ▷———————— 00.17

: Gua udh kirim ke dia jg, tp blm dibales

: Ini gua rekam kmrn mlm jam 7-8an

One Kiss Away from Killing[✓]Where stories live. Discover now