14 - New Student

158 29 0
                                    

Nah akhirnya sampai di chapter yang saatnya kita benar-benar kedatangan beberapa tokoh baru ualala siapa aja itu?? Upss masih secret, baca aja biar ga secret lagi🤭 jangan lupa vote nya biar ak makin semangat update nya😘💐❤️.


Happy reading!!




"God! Finally, gua menginjakkan kaki di sini! Æ International School!" Perkataan seorang murid baru membuat semua orang yang berada di parkiran menoleh pada dirinya dan teman yang disampingnya. Mereka baru saja keluar dari mobil sedan hitam yang dikendarai oleh Christopher, jadi Christopher mengantar dua murid baru itu.

"Bersikap baik disini, jangan membuat temanmu repot karena ulah mu itu, aku akan jemput saat pulang nanti, jangan melipir kemanapun, ingat tujuanmu bersekolah di sini, hargai usahaku untuk membuatkan identitas palsu mu." Christopher mengatakannya dengan nada yang pelan agar tidak ada yang mendengarnya selain mereka.

"Hey? Bukankah kau juga membuatkan identitas dia?!" Yang diomeli tak terima dan malah menunjuk kearah temannya yang berada tepat disampingnya.

"Sadarlah, kau lebih tua darinya. Mudah membuat identitas untuknya bahkan hanya tinggal memindahkannya sekolah, tidak seperti dirimu. Sudahlah aku pulang dulu. Ingat, aku sudah mengatur kelas kalian." Setelahnya, Christopher keluar dari lingkungan sekolah bersama mobilnya.

"Ayo masuk, lupakan kekesalan mu itu." Temannya yang sedari tadi diam mengajaknya untuk ke ruang Kepala Sekolah. Berhubung bel masuk sudah dekat, mereka berjalan melewati lorong kelas yang langsung disambut oleh bisik-bisik para murid yang lalu-lalang melewati koridor.

"Itu murid baru? Anjay, makin nambah stok cecan nih."

"Gila badass banget tuh orang, mana sebelahnya lucu gitu."

"Pepet gak nih."

"Cakep bener neng."

"Badass bener ajigile."

"Gue yang cewek insinyur anjir hiks hiks hiksrot."

"Insecure gob—."

Seperti itulah kalimat yang didengar, tak jauh beda satu sama lain. Saling memuji visual kedua murid baru.

Yang dipuji justru saling memandang dan tiba-tiba tertawa, seperti berbicara melalui batin.

Sesampainya di persimpangan, mereka bertemu dengan Nerezza yang sepertinya sehabis dari ruang kepala sekolah.

Nerezza dengan senang hati menyambut mereka. "Kalian murid baru itu ya? Tadi aku disuruh anter kalian ke ruang Kepala Sekolah, kalo gitu ayo! Omong-omong aku Nerezza, senang bertemu dengan kalian!" Nerezza menyodorkan tangannya bermaksud ingin menjabat mereka.

Salah satu dari mereka membalas jabatan tersebut. "Kenalin, gua Dolores." Murid itu— Dolores menjabat tangan Nerezza dengan akrab seakan mereka teman lama.

Yang disebelahnya juga menjabat tangan Nerezza selepas Dolores mengenalkan dirinya. "Gue Abella, salken."

"Salam kenal juga! Ayo aku anter, sebentar lagi sampai kok." Nerezza berjalan berdampingan bersama mereka menuju ruang Kepala Sekolah.

Mereka berjalan beriringan sembari mengobrol ringan bahkan sampai tertawa. Seakan mereka benar-benar sudah lama mengenal.

"By the way, lu kelas berapa Za?" Dolores bertanya pada Nerezza yang langsung dijawab oleh gadis itu.

One Kiss Away from Killing[✓]Where stories live. Discover now