19 - Flashback in Dream

146 27 0
                                    

Halo all, kali ini chapternya akan full membahas tentang flashback lhoo, mungkin semua yang masih misteri akan terjawab(?) Semoga saja🙏🏻 jangan lupa sebelum baca buat vote chapter ini🫶🏻🫶🏻🫶🏻

(n.) Little bit mature🔞
        ♤♧♤♧ = esoknya.





Happy reading



10 April 2022 pukul 19:38 malam, 37 menit sebelum kejadian. Restoran ala Itali diseberang apartment.

Sepasang kekasih yang sudah bertunangan duduk berhadapan, menunggu menu yang mereka pesan.

Donovan memandang Nerezza yang sedang memegang dadanya. "Kenapa? Sesak napas?" Tanya Donovan kemudian menggenggam tangan Nerezza yang dingin.

"Engga, cuman... Perasaanku ngga enak. Kayak... Ada sesuatu yang bakal terjadi dalam waktu dekat." Jawabnya.

Mungkin Nerezza tak sabar bahwa ia akan berulang tahun besok, pikir Donovan.

"Besok hari apa?" Tanya Donovan lagi sekaligus memancing apakah Nerezza ingat hari ulangtahunnya atau tidak.

Nerezza nampak berpikir. "Besok... Senin! Besok masuk sekolah!"

Donovan diam-diam membatin, wah pikunnya no fake fake, asli hadiah dari Tuhan.

"Beneran gak inget?" Tanya Donovan meyakinkan.

"Hmm, oh! Ada PR biologi."

Yasudah, Donovan tak membalas lagi. Nerezza benar-benar pelupa ternyata, bahkan hal kecil seperti hari ulangtahunnya saja lupa.

Tak lama, pesanan mereka datang. "Selamat menikmati, dessert nya akan diantarkan setelah kalian selesai." Ucap sang pelayan.

"Terimakasih." Balas Nerezza, sang pelayan hanya tersenyum ramah dan meninggalkan meja mereka.

Di meja sudah tersaji Fetttucini Alfredo milik Donovan dan Gnocchi milik Nerezza. Mereka makan dengan tenang sampai makanan habis, salah satu dari mereka juga tidak membuka obrolan justru membiarkan suasana hening melanda.

Sehabis nya makanan mereka, pelayan yang tadi datang kembali membawa nampan berisi dessert. Setelah menyajikan dessert, si pelayan mengambil piring yang makanannya sudah habis tak tersisa dan pergi dari sana.

Nerezza memesan dessert Gelatto dengan varian matcha sedangkan Donovan memesan semangkuk kecil Rum Baba.

Menikmati dessert nya dengan tenang. Mereka menghabiskan waktu 30 menit dengan keheningan tanpa percakapan.

7 menit berlalu, mereka baru saja selesai menghabiskan makanan penutup yang tadi dihidangkan. Bahkan pelayan sudah datang ketiga kalinya hanya untuk mengambil wadah dessert yang sudah habis.

Niu! Niu! Niu!

"Tolong beri jalan!"

"AAAAAAA!!!!"

Suara riuh serta ribut dari luar restoran dapat Nerezza lihat dari kaca jendela restoran. Hal itu tentu membuat Nerezza penasaran sekaligus agak cemas dan perasaan tidak enak muncul kembali.

"Donovan..." Lirih Nerezza dengan pandangan yang masih memperhatikan keadaan di luar restoran. "Kita ke sana!" Lantas Nerezza menyambar mini bag nya kemudian berjalan menuju pintu keluar restoran.

Setelah meletakkan sejumlah uang di atas meja dengan maksud ingin membayar padahal tidak tahu jumlahnya, Donovan langsung menyusul Nerezza.

"Nerezza!" Panggil Donovan. Panggilan itu tak membuat Nerezza menengok.

One Kiss Away from Killing[✓]Where stories live. Discover now