10

812 123 9
                                    

Kerusuhan warga 97 High School di pagi cerah ini terdengar memenuhi lapangan belakang. Semua murid dari seluruh kelas sudah berkumpul di lapangan belakang sekolah untuk memulai kegiatan perlombaan.

Dari dahulu, 97 High School memang selalu menggunakan lapangan belakang untuk acara kegiatan semacam ini. Karena jika di lapangan depan kurang luas, katanya.

Anak kelas 12A sudah bergerombol duduk di lapangan belakang sembari menunggu acara dimulai. Pakaian mereka yang menggunakan celana training dengan atasan kaos berwarna kuning membuat penampilan mereka terlihat paling mencolok.

Kelas lain juga sama menggunakan kaos kelas yang mereka desain sendiri, hanya saja kelas lain kebanyakan kaosnya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Paling yang membedakan sablon belakangnya saja yang bertuliskan nama kelas mereka.

Memang 12A ingin berbeda sendiri. Warna mencolok kaos kelasnya itu pun atas ide dari Diki, Juna, dan Minmin.

Kegiatan perlombaan agustusan ini diawali dengan catwalk para guru yang sudah mengenakan pakaian adat.

Semua murid bersorak heboh setiap para guru berjalan di tengah lapangan sembari melambaikan tangannya kepada para murid. Terkadang mereka juga akan tertawa karena ada beberapa guru yang catwalknya sembari joget-joget. Bahkan para murid juga akan berteriak heboh ketika ada guru-guru tampan atau cantik yang berjalan dengan gagah dan anggunnya.

Selesai catwalk para guru selesai, dua anggota OSIS mulai mengambil alih untuk membacakan sederetan perlombaan yang akan di mulai.

"Halo warga 97 High School yang terhormat, bagaimana nih kabarnya?" Salah satu anggota OSIS bernama Bana Farenza dari kelas 12B mulai membawakan acara perlombaan ini. Disisinya ada Una yang mendampingi Bana untuk membacakan dereten acara.

Ketika sudah mendengar jawaban serempak para warga 97 High School, Una kini kembali menyeletuk, "waaah, semuanya terlihat semangat sekali ya hari ini. Kira-kira udah pada siap belum nih buat meramaikan perlombaan agustusan hari ini?"

"SIAAAAPPPP."

Una terkekeh kecil, "warga 97 High School udah pada gak sabar nih nunggu acaranya dimulai. Jadi, perlombaan pertama yang akan diadakan kira-kira apa ya Ka Bana?"

"Oke, jadi perlombaan pertama itu lomba balap karung Ka Una. Dilanjut lomba make up tutup mata, estafet air, futsal menggunakan daster dan terakhir lomba basket menggunakan sarung."

Semua murid bersorak heboh, merasa sudah tak sabar lagi menanti pertandingan di mulai.

"Han, butuh kipas gak?" Minmin di sebelah Yohan yang mengerti pemuda itu menyukai Una terlihat terkekeh kecil. Melihat bagaimana Yohan menekuk wajahnya karena melihat kedekatan Una dengan anak kelas sebelah.

"Diem lo anak mamih." Kesal Yohan diledeki seperti itu.

Jaya yang mendengar keributan itu hanya tertawa pelan saja.

"Sebelum pertandingan balap karung dimulai, kita akan membacakan peraturannya terlebih dahulu." Bana kembali menyeletuk.

"Peraturannya, satu kelas harus terdiri dari dua siswa. Peserta wajib mengenakan helm dan karung yang sudah disediakan oleh panitia. Lomba balap karung dilakukan dengan posisi jongkok." Una mulai membaca peraturan.

Kemudian Bana melanjutkan, "peserta pertama memulai dari start sampai finish, kemudian dilanjutkan oleh peserta kedua dari jalur finish sampai start. Tim yang pertama kembali lagi ke garis start adalah pemenangnya."

"Nah, setelah dibacakan peraturannya, sudah paham dong? Kita mulai ya perlombaan balap karung ini. Mari kita mulai dari pertandingan kelas A dahulu."

"Teruntuk peserta kelas 10A, 11A, dan 12A bisa berkumpul ke tengah lapangan ya."

97 High School || LK ft 97LWhere stories live. Discover now