Pak Jeka adalah seorang guru yang baru saja dipindah tugaskan ke 97 High School.
Menurut pandangan kelas lain, Pak Jeka itu seperti guru biasa pada umumnya. Tetapi, berbeda menurut kelas 12A. Mereka selalu melayangkan tatapan curiga kepadanya.
Buk...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Kurang lebih begini di dalam kelas 12A)
~~
Di pagi hari ini hujan turun tanpa permisi mengguyur Ibu Kota Jakarta. Semua orang menggunakan payung yang mereka bawa seolah mengerti jika hari ini akan turun hujan. Berbeda sekali dengan gadis berponi yang kini memakai seragam putih abu-abu itu justru melangkahkan kakinya cepat untuk mencari tempat berteduh. Gadis tersebut tak akan menyangka jika hari ini turun hujan. Lagipula ia juga tidak memantau keadaan langit terlebih dahulu.
Decakan kecil menguar dari belah bibirnya ketika menyadari seragamnya basah. Jika kembali pulang ke rumah pun tidak mungkin karena ia sudah jauh dari rumahnya.
Lalisa Meyladyana, namanya. Kalian bisa memanggilnya Lalisa atau lebih simpelnya Lisa.
Lisa melirik ke belakang untuk melihat di mana sekarang. Ia kini sedang berteduh di sebuah ruko yang masih tutup. Menghela napas kecil, Lisa mengambil ponselnya di dalam tas. Wajahnya langsung terlihat gelisah saat mengetahui kini sudah jam tujuh kurang lima menit.
Bersandar pada pintu ruko, Lisa bersedekap dada menghalau rasa dingin. Tidak ada hal yang bisa ia lakukan selain menunggu hujan berhenti.
Hah, tapi mau sampai kapan? Hari ini pasti akan menjadi hari pertama dalam sejarah hidupnya terlambat masuk sekolah.
Beberapa deretan pesan masuk kedalam ponselnya. Lisa tersenyum kecil melihat para temannya mulai mencemaskan keberadaanya.
Setelah membalas pesan-pesan yang masuk, Lisa mendongak menatap hujan yang tak mau berhenti. Tidak ada cara lain selain menerobos hujan besar ini.
Setelah mendekap tasnya agar buku-buku yang di dalamnya tidak basah, Lisa berlari secepat mungkin menuju halte.
Langkah kaki Lisa berhenti. Ia tersenyum saat sudah hampir sampai di halte. Tinggal menyebrang saja ia akan sampai untuk menunggu mini bus datang. Tetapi saat Lisa menyebrang..
Ckitt...
Bruk!!!
Lisa terjatuh saat ada sebuah mobil yang menghantam tubuhnya keras dari arah kanannya.
"Aww." Lirih Lisa kesakitan. Tubuhnya tergeletak di atas aspal dengan dahinya yang mengeluarkan cairan merah pekat. Rasanya sangat perih terlebih lagi karena terkena air hujan.
Setidaknya Lisa merasa beruntung saat pengendara mobil itu tidak kabur dari tanggung jawabnya.
Dengan mata sayup-sayup Lisa melihat sepasang sepatu dengan merk ternama mulai melangkah mendekat ke arahnya. Setelahnya Lisa merasa tubuhnya diangkat dan langsung di masukkan ke dalam mobil.
Mobil tersebut melaju sebentar untuk dibawa menepi. Pelaku yang menabraknya tadi menaruh tas Lisa di jok belakang. Orang tersebut juga melepas jaketnya untuk di taruh di tubuh depan Lisa.
