11. Sebuah Fakta

652 354 143
                                    

"Bentala, izinkan aku untuk menjadi sosok penerang dalam gelapnya malammu. Izinkan aku menemani hidupmu tanpa melibatkan sosok Matahari di dalamnya."

Selamat Membaca

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Selamat Membaca...

Pagi ini aku sibuk memilih semua baju yang ada di dalam lemari, karena Hima akan mengajakku untuk makan bersama dengan sepupunya yang tinggal di Jakarta. Hima mempunyai adik sepupu yang tinggal di Jakarta, mereka sudah lama tidak pernah bertemu karena sibuk dengan kesibukan masing-masing. Waktu makan malam beberapa hari lalu, ia menceritakan sedikit tentang keluarga besarnya termasuk sepupunya.

Aku merutuki diriku sendiri karena melupakan janjiku dengan Hima. Padahal semalam kami melakukan video call sampai jam 2 dini hari. Tanpa sadar bibirku tersenyum saat mengingat betapa menggemaskan Hima tadi malam. Ia mengoceh tanpa henti, membicarakan berbagai hal random yang mampu membuatku tertawa lepas.

Namun, terkadang aku sering melupakan tentang hubungan kami. Aku dan Hima hanya memiliki hubungan sebatas teman. Kami tidak memiliki hubungan istimewa apapun dan benar-benar hanya sebatas teman. Kalimat itu mampu membuatku tertampar untuk yang kesekian kalinya.

Aku terduduk di tepi ranjang, mengamati semua baju yang berserakan di atas lantai. Semua baju-baju itu aku keluarkan dari dalam lemari sembari mencoba satu-persatu, berharap ada salah satu baju yang cocok untuk dipakai hari ini.

Ting!

Satu pesan masuk dari Hima membuatku langsung buru-buru membukanya. Ia mengirim sebuah foto yang mampu membuatku tersenyum lebar. Foto dirinya sendiri dengan latar belakang berwarna biru.

"Bagaimana menurutmu? Apa aku terlihat sangat tampan? Hm?"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Bagaimana menurutmu? Apa aku terlihat sangat tampan? Hm?"

Hima, kenapa kamu sangat menggemaskan sekali? Kamu mampu mengubah hari-hariku yang dulu berwarna hitam, menjadi warna-warni seperti pelangi hanya karena tingkah lakumu. Dirimu sangat penuh dengan kejutan yang tak terduga.

Aku tak berharap banyak tentang perasaan yang sekarang tumbuh semakin kuat di hatiku. Hanya satu yang perlu kamu tahu Hima, aku hanya ingin menjadi seseorang yang selalu bisa menemanimu dan membuatmu bahagia sepanjang hari.

Rumah Kedua [COMPLETED]Onde histórias criam vida. Descubra agora